Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Bendungan di Indonesia Jauh di Bawah Korsel dan China

Kompas.com - 17/10/2023, 11:55 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan jumlah bendungan di Indonesia tidak sampai 10 persen dibandingkan jumlah bendungan di China.

Hal ini diungkapkan Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja saat acara Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) bertajuk Kolaborasi Global Antisipasi Krisis Air Dampak Perubahan Iklim, Senin (16/10/2023).

Endra mengatakan, Indonesia hanya memiliki 230 bendungan sebelum tahun 2014. Kemudian hanya bertambah 61 bendungan sejak 2014 dan ditargetkan menjadi sebanyak 300 bendungan di 2024.

Baca juga: Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Kuwil PT Indra Karya

Waskita Kembali Dipercaya Pemerintah Bangun Bendungan Karangnongko Paket 2 Senilai Rp 488 MiliarDok. Waskita Waskita Kembali Dipercaya Pemerintah Bangun Bendungan Karangnongko Paket 2 Senilai Rp 488 Miliar

"Ini kelihatannya banyak, tapi sebetulnya sama sekali tidak banyak kalau kita compare dengan negara lainnya," ujar Endra.

Dia menyebut, jumlah bendungan di Indonesia kalah banyak dibandingkan Korea Selatan yang mencapai sekitar 3.000 bendungan.

Padahal, luas wilayah Korea Selatan hampir sama dengan luas Pulau Jawa, yaitu skeitar 100.000 kilometer persegi.

Artinya, dengan luas negara yang lebih kecil itu Korea Selatan dapat membangun bendungan untuk menampung air bersih jauh lebih banyak dari Indonesia.

Baca juga: Progres Pembangunan 82,5 Persen, PUPR Targetkan Bendungan Sepaku di IKN Selesai Juni 2023

"Kalau kita Indonesia ini dengan bendungan besarnya 300, kemudian ditambah bendungan sedang dan kecil, embung-embung, dan sebagainya kita paling hanya punya 3.000 atau 4.000," ungkapnya.

Dia juga menyebut, jumlah bendungan yang di miliki Indonesia bahkan kalah jauh dengan China yang memiliki 98.000 bendungan.

Bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.Dok. Kementerian PUPR Bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.

"Jadi tidak sampai 10 persen dari apa yang dimiliki China. Artinya kita membangun terlihat banyak tapi sebetulnya masih jauh dari cukup," ucapnya.

Oleh karena itu, ke depannya Indonesia harus menambah tempat penampungan air baik yang berbentuk bendungan besar, sedang, maupun kecil.

Baca juga: Bendungan Beringin Sila Diharapkan Penuhi Kebutuhan Irigasi dan Air Baku di Sumbawa

Di sisi lain, Indonesia juga memiliki kewajiban untuk menjaga dan memelihara penampungan air alamiah seperti danau, situ, dan embung.

Sebab, penampungan air alami di Indonesia banyak yang mengalami kerusakan sedimentasi, dikupasi, bahkan banyak juga yang hilang. Padahal penampungan air ini sangat diperlukan untuk menjamin ketersediaan air masyarakat terutama ketika musim kemarau seperti saat ini.

"Prasyarat dari kesejahteraan masyarakat yang utama adalah ketersediaan air. Tanpa air yang cukup, tanpa air yang baik, disediakan sepanjang waktu, saya kira memang berat untuk wilayah-wilayah atau provinsi yang memang sangat sensitif terhadap isu air ini. Apalagi ditambah dengan faktor perubahan iklim," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com