Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Petani Kopi Sistem Pagar di Lampung, Panen Meningkat 3 Kali Lipat

Kompas.com - 21/10/2023, 08:33 WIB
Tri Purna Jaya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Hasil panen lebih banyak diperoleh petani kopi asal Lampung Barat yang menanam pohon kopinya dengan sistem "pagar" sejak empat tahun lalu.

Supriyono (48) kini bisa tersenyum puas setiap kali panen kopi arabika di kebunnya yang hanya seluas seperempat hektar itu.

Hasil panen kebun kecil itu bisa menyamai panen kopi seluas 1 hektar yang ditanam secara tradisional.

"Saya pakai sistem pagar nanam kopi arabika. Luas kebun cuma seperempat hektare, tapi hasil panen bisa banyak," kata Supriyono saat dihubungi, Sabtu (21/10/2023).

Baca juga: Kopi Masuk Sasaran UU Anti Deforestasi, Eksportir: Di Eropa Sendiri Masih Bingung...

Warga Desa Sekincau, Lampung Barat ini mulai menggunakan sistem "pagar" sejak 2019 lalu.

Sistem "pagar" ini adalah metode penanaman pohon kopi secara berjajar dan rapat, sehingga bentuknya seperti pagar.

Sebelum menggunakan sistem pagar ini, dari kebun seluas seperempat hektar itu dia hanya bisa mendapatkan panen sekitar 500 - 700 kilogram per tahun.

"Sekarang bisa sampai 2 ton per tahun," kata Supriyono.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Dinas Perkebunan Lampung Yuliastuti mengatakan sistem pagar ini memanfaatkan ruang seefesien mungkin.

"Jarak antartanaman sekitar 1 meter tiap baris," katanya.

Yuli, sapaan akrabnya, menjabarkan dalam satu baris bisa menanam pohon kopi dengan selang 1 meter antar pohon. Sedangkan jarak setiap baris adalah 2,5 meter.

"Model sistem penanaman kopi berupa sistem pagar ini, dalam satu hektar jumlah populasi tanaman sebanyak 4.000 batang. Dengan target produksi 4 ton pertahun," katanya.

Dengan sistem pagar ini produktivitas petani makin meningkat yang tentu berpengaruh langsung dengan pendapatan petani.

"Kami berharap, penerapan sistem pagar dapat meningkatkan produktivitas kopi Lampung dan kesejahteraan petani kopi Lampung," katanya.

Baca juga: Daftar 10 Negara Tujuan Utama Ekspor Kopi Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com