Sebab, ia menilai, dengan investasi saham, individu dapat meraih kesuksesan finansial melalui perencanaan keuangan yang lebih baik.
“Acara ini bukan hanya momen penting dalam perkembangan pasar modal Indonesia, tetapi juga bukti bahwa kampanye "Aku Investor Saham" adalah perjalanan berkelanjutan menuju masa depan yang lebih inklusif dan kemajuan dalam dunia investasi,” pungkasnya.
Sebagai informasi, tingkat literasi pasar modal memang menjadi perhatian banyak pihak terkait.
Baca juga: Rekor, Pasar Modal Indonesia Catat Jumlah IPO Tertinggi Sepanjang Masa
Pasalnya, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tingkat literasi pasar modal hanya mencapai 4,11 persen pada 2022, lebih rendah dari 2019 sebesar 4,97 persen.
Padahal, tingkat inklusi pasar modal meningkat signifkan. Tercatat, tingkat inklusi keuangan pasar modal pada 2022 sebesar 5,12 persen, jauh lebih tinggi dari 2019 sebesar 1,55 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya