Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Lindungi 500 Perempuan di NTT dengan Literasi dan Inklusi Pasar Modal

Kompas.com - 03/10/2023, 15:33 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), didukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nusa Tenggara Timur (NTT), bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTT serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, secara simbolis melakukan penandatanganan Pencanangan Literasi dan Inklusi Pasar Modal untuk 500 Perempuan Berdaya di Kota Kupang, NTT Senin (2/10/2023).

Direktur BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, pencanangan literasi dan inklusi pasar modal ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman perempuan mengenai pengelolaan keuangan sekaligus investasi pasar modal.

Hal kata Jeffrey, karena pada umumnya perempuan adalah perencana keuangan keluarga.

"Sehingga perempuan butuh dibekali dengan edukasi pengelolaan keuangan dan investasi pasar modal yang tepat," ujar Jeffrey.

Baca juga: PLN Bakal Melantai di Bursa Karbon, BEI: Sedang Proses

Berdasarkan data KSEI lanjut dia, jumlah investor lokal di pasar modal Indonesia tumbuh signifikan sepanjang tahun 2023.

Hingga 31 Agustus 2023, jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai 11.514.149 Single Investor Identification (SID) dan jumlah investor saham sebanyak 4.915.744 SID.

Namun kata dia, masih terdapat masyarakat di NTT yang terjerat investasi bodong. Sehingga, masyarakat perlu diberikan edukasi pengelolaan keuangan dan investasi pasar modal secara tepat.

“Program ini tidak hanya untuk melindungi perempuan dari penipuan berkedok investasi, tetapi juga merupakan upaya dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga di masa depan melalui peran perempuan yang cerdas berinvestasi di pasar modal” ujarnya.

Baca juga: Literasi Keuangan Penting untuk Hadapi Ketidakpastian Pasar Global

Kantor Perwakilan BEI NTT kata dia, akan menjalankan program ini secara berkelanjutan hingga mencapai target sebanyak minimal 500 Perempuan Berdaya di Provinsi NTT.

Bersamaan dengan pencanangan tersebut, dilakukan pula peresmian 5 Galeri Investasi (GI) BEI di NTT yang bekerja sama dengan Politeknik Negeri Kupang, Universitas Aryasatya Deo Muri, STIKOM Arthabuana, SMA Kristen Citra Bangsa Mandiri, dan SMK Negeri 01 Kupang serta PT Phintraco Sekuritas sebagai Anggota Bursa mitra. Melalui peresmian ini, telah terdapat 16 GI BEI di Wilayah NTT akan menyebarluaskan informasi dan edukasi investasi pasar modal kepada masyarakat di sekitarnya.

Program pencanangan dan peresmian ini merupakan bagian dari kampanye “Aku Investor Saham” yang bertujuan untuk mendorong peningkatan jumlah investor, sehingga semakin banyak masyarakat bisa menikmati potensi pertumbuhan pasar modal Indonesia.

Baca juga: Sering Jadi Tulang Punggung Keluarga, Emak-emak Perlu Literasi Keuangan


Ke depannya, diharapkan agar sinergi serta kolaborasi antar stakeholders dapat semakin meningkat dan seluruh pihak dapat berperan secara aktif mengembangkan pasar modal Indonesia.

Bersamaan dengan pencanangan tersebut, dilakukan pula peresmian lima Galeri Investasi (GI) BEI di NTT yang bekerja sama dengan Politeknik Negeri Kupang, Universitas Aryasatya Deo Muri, STIKOM Arthabuana, SMA Kristen Citra Bangsa Mandiri, dan SMK Negeri 01 Kupang serta PT Phintraco Sekuritas sebagai Anggota Bursa mitra.

Melalui peresmian ini, telah terdapat 16 GI BEI di Wilayah NTT akan menyebarluaskan informasi dan edukasi investasi pasar modal kepada masyarakat di sekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com