Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Rights Issue: Pengertian, Tujuan, Cara Kerja, dan Dampaknya

Kompas.com - Diperbarui 08/01/2024, 23:54 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.comRights issue adalah istilah yang sudah tidak asing, terutama bagi investor pasar modal. Meski begitu, masih banyak yang belum memahami tentang apa itu rights issue

Pengertian rights issue

Rights issue adalah mekanisme yang digunakan oleh perusahaan untuk mengumpulkan dana dengan cara menawarkan saham baru kepada para pemegang saham yang sudah ada berdasarkan proporsi kepemilikan mereka.

Dalam rights issue, setiap pemegang saham yang memegang saham saat ini memiliki hak untuk membeli saham baru dengan harga yang umumnya lebih rendah daripada harga pasar saat itu.

Baca juga: Progres Pembangunan Istana Presiden di IKN Nusantara Capai 32,9 Persen

Istilah lain dari rights issue adalah Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). 

Berdasarkan Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal Nomor 26 Tahun 2003, rights issue adalah hak yang melekat pada saham yang memungkinkan para investor yang ada untuk membeli efek baru. Efek baru ini termasuk saham.

Dilansir dari Gramedia.com, rights issue adalah salah satu metode penggalangan dana yang cukup populer di perusahaan.

Melalui rights issue, perusahaan melakukan penawaran kepada pemegang saham yang ada untuk kemudian membeli saham tambahan di perusahaan dengan harga diskon dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.

Baca juga: Menaker Sebut Pembahasan Kenaikan Upah Minimum 2024 Rampung 31 Oktober

Tidak seperti penerbitan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO), rights issue tidak ditawarkan kepada masyarakat umum. Namun hanya kepada pemegang saham yang ada di dalam proporsi kepemilikan yang ada atau investor lama.

Para pemegang saham yang sudah memenuhi syarat bisa melakukan rights issue sebagian ataupun seluruhnya. Mereka juga bisa membiarkan penawaran tersebut berakhir dengan tidak memilih untuk menggunakan hak mereka untuk membeli saham tambahan tersebut.

Tujuan right issue

Rights issue adalah salah satu cara untuk meningkatkan modal yang dimasukkan ke dalam perusahaan. Dalam rights issue, perusahaan nantinya akan memberikan kemampuan kepada pemegang saham yang sudah ada untuk memperoleh saham lagi.

Baca juga: AFPI Dalami Kasus Dugaan Kartel Bunga Pinjol

Umumnya, tujuan perusahaan melakukan rights issue adalah agar perusahaan tersebut bisa memperoleh modal baru untuk meningkatkan modal kerja, perluasan bisnis, mendorong aksi korporasi, dan membayar utang perusahaan.

Sehingga perusahaan tidak akan meminjam ke pihak lain untuk penambahan modal. Investor lama yang ditawarkan saham juga akan diberikan diskon atau harga saham yang lebih rendah daripada harga pasar agar mereka tertarik.

Right issue adalah hak yang melekat pada saham yang memungkinkan para investor yang ada untuk membeli efek baru.UNSPLASH/AUSTIN DISTEL Right issue adalah hak yang melekat pada saham yang memungkinkan para investor yang ada untuk membeli efek baru.

Cara kerja rights issue

Rights issue biasanya diberikan kepada para investor lama sesuai dengan rasio. Misalnya, rasio rights issue 1:2. Itu artinya, investor lama berhak untuk membeli saham baru sebanyak dua kali lipat dibandingkan dengan jumlah saham yang mereka miliki saat ini.

Sebagai ilustrasi, seorang investor A memiliki 1.000 lembar saham pada PT Maju Bersama. Ketika perusahaan melakukan rights issue dengan rasio 1:2, maka investor A berhak untuk membeli 2.000 lembar saham.

Harga saham baru yang ditawarkan melalui mekanisme HMETD ini biasanya juga lebih murah dibandingkan dengan harganya saat sudah dirilis ke investor publik. Meski terkadang, harga saham baru bisa sama atau lebih tinggi dibandingkan dengan harga pasar saham saat ini.

Baca juga: Bos Garuda Indonesia Targetkan Proses Merger Citilink dan Pelita Air Rampung Desember 2023

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com