Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bapanas: 20.000 Ton Jagung Impor Masuk RI pada 15 November 2023

Kompas.com - 08/11/2023, 13:38 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, sebanyak 20.000 ton jagung impor untuk pakan ternak akan tiba di Indonesia pada 15 November 2023 mendatang.

Ia mengatakan, 20.000 ton jagung tersebut akan tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

"Badan Pangan Nasional sudah menugaskan Dirut Bulog untuk melakukan importasi tahap pertama, ada 20.000 ton yang akan masuk di tanggal kurang lebih 15 November nanti akan masuk di Tanjung Perak, Surabaya. Ini tentunya izin dari Kementerian Pertanian," kata Arief dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Arief mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian untuk mencatat daftar peternak yang membutuhkan jagung untuk pakan ternak.

"Jadi jika teman-teman peternak yang terlewat bisa dengan Dirjen PKH, sehingga kita bisa alokasikan segera harganya kurang lebih sekitar Rp 5.000," ujarnya.

Baca juga: Harga Beras, Jagung, Gula Tinggi, Bisa Bikin Harga Telur dan Ayam Ikut Naik

Sebelumnya, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto mengungkapkan, pihaknya akan mengimpor 500.000 ton jagung sebagai upaya mengatasi fluktuasi harga jagung pakan bagi peternak ayam.

Mokhamad Suyamto menyebutkan ada 3 negara yang akan menjadi sumber pengadaan impor jagung yakni Amerika Serikat, Brazil, dan Argentina.

Dia pun mengaku pihaknya telah mendapatkan penugasan impor itu langsung dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).

"Penugasan sudah ada saat ini sedang pengurusan perubahan Neraca Komoditas dan Persetujuan tinggi," ujar Suyamto saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/10/2023).

Baca juga: Badan Pangan Nasional: Harga Beras, Jagung, dan Gula Masih Akan Tinggi

 


Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, impor jagung untuk pakan dilakukan secara bertahap, dan memastikan Bulog telah memiliki pembeli siaga atau standby buyer yang berasal dari kalangan peternak.

“Ini akan dilaksanakan secara bertahap mulai bulan ini, tahap pertamanya 250.000 ton. Ini akan kita atur kedatangannya dan diupayakan sebelum panen, sehingga kepentingan petani jagung nasional tetap terjaga. Bulog pun dipastikan telah ada standby buyer dari teman-teman peternak unggas," ungkap Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com