Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Konten Digital Lesu, Laba Bersih AWAN Merosot di Kuartal III-2023

Kompas.com - 08/11/2023, 19:36 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten penyedia layanan mobile digital entertainment PT Era Digital Media Tbk (AWAN) mencatatkan penurunan laba bersih 95 persen pada kuartal III-2023 menjadi Rp Rp 328,2 juta dibandingkan periode sama tahun 2022 sebesar Rp 7,3 miliar.

Direktur Utama AWAN, Shaanee P. Harjani mengatakan, penurunan laba bersih tersebut disebabkan oleh bisnis konten digital yang mengalami penurunan sejak tahun lalu.

“Jadi memang bisnis digital konten kita itu dari tahun lalu hingga sekarang itu menurun. Tapi, karena bisnis cloud naiknya cukup drastis secara omzet kita masih lebih tinggi,” kata Shaanee di Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Baca juga: Menteri Teten Curhat Dimaki-maki Konsumen hingga Konten Kreator Saat TikTok Shop Ditutup

Ilustrasi menonton video di ponsel. SHUTTERSTOCK/OATAWA Ilustrasi menonton video di ponsel.

Mengutip laporan keuangan perseroan, meskipun laba mengalami penyusutan, namun pendapatan AWAN mengalami kenaikan 7 persen pada kuartal III-2023 menjadi Rp 23,1 miliar, dibandingkan pendapatan pada kuartal III-2022 sebesar Rp 21,6 miliar.

Pertumbuhan pendapatan ditopang oleh pendapatan dari segmen pengolahan data atau cloud meningkat sebesar 35,8 persen menjadi Rp 9,1 miliar dibandingkan periode yang berakhir pada 31 Desember 2022, dengan pendapatan di segmen digital sebesar Rp 12,1 miliar.

Shaanee mengatakan perlambatan bisnis perseroan juga disebabkan oleh pengadaan server yang terlambat dari waktu yang direncanakan.

Padahal, pengadaan server tersebut diharapkan dapat mendukung kinerja perusahaan pada segmen cloud.

Baca juga: Ditegur Kominfo, Meta Hapus 1,65 Juta Konten Terkait Judi Online

“Memang sampainya (server) telat, kita estimasi sampai Juli, karena ada hambatan semikonduktor chip sortir dan sebagainya, akhirnya baru besok (minggu ini) tiba di Jakarta,” ujar dia.

 

Ilustrasi teknologi cloud.SHUTTERSTOCK/LOOKERSTUDIO Ilustrasi teknologi cloud.
“Kan bisnis cloud itu investasinya cukup besar, dan secara operasional cukup tinggi. Kita sudah bikin high way cloud servernya, dan nanti begitu pelanggan naik itu bisa tercover dengan mudah,” tambahnya.

Perusahaan yang baru saja melakukan pencatatan saham perdana atau IPO pada April 2023 ini, memastikan dana perolehan IPO, dapat diserapan secara maksimal untuk modal kerja, utamanya dalam hal pengadaan server.

Shaanee mengarakan, capex atau belanja modal akan digunakan perusahaan untuk memperbanyak jumlah server. Di tahun 2024, perusahaan mempersiapkan anggaran sekitar Rp 30 miliar untuk belanja modal.

Baca juga: Perempuan Ini Kerja Bikin Konten 2 Jam Per Hari, Penghasilannya Rp 1,5 Miliar Per Bulan

“Fund raised kita itu kan Rp 75 miliar, tahun ini capex kita Rp 20 miliar, dan tahun depan Rp 30 miliar, dan mayoritas akan digunakan untuk pengadaan server,” ungkap dia.

Meski demikian, ia enggan untuk merinci lebih jauh mengenai target laba dan pendapatan di tahun depan. Namun, dengan pembangunan infrastruktur yang digenjot hingga tahun ini, perusahaan optimis akan mencatatkan laba dan pendapatan lebih tinggi di tahun depan.

“Kita tetap harus lebih tinggi dari tahun lalu, secara pendapatan maupun laba bersih,” tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com