JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bergerak menguat pada Rabu (15/11/2023). Sebelumnya, IHSG pada penutupan Selasa (14/11/2023) berakhir di zona hijau pada level 6.862,05 atau naik 0,35 persen (23,7 poin).
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, potensi penguatan IHSG ditopang oleh sentimen eksternal karena data inflasi AS mulai mengalami penurunan. Hal itu berpotensi membuat The Fed tidak menaikkan suku bunganya. Namun, dia berpendapat bahwa persepsi tersebut terlalu dini.
“Terlalu dini jika kita mengatakan The Fed tidak akan menaikkan tingkat suku bunganya untuk saat ini, karena masih ada 1 kali lagi data mengenai inflasi dan ketenagakerjaan sebelum penghujung akhir tahun,” kata Maximilianus dalam analisisnya.
Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Saham Berdasarkan Kinerja Perdagangan
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat dengan support dan resistance di level 6.840–6.900,” lanjut dia.
Di sisi lain, pergerakan pasar hari ini juga akan dibayangi oleh hasil Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024.
Dia berharap, presiden terpilih mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dalam negeri di tengah bayangan perlambatan ekonomi dan meningkatnya resiko global pada 2024.
Sementara itu, Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, tren IHSG saat ini adalah bullish alias menguat. Hari ini IHSG diperkirakan akan melanjutkan fase uptrend setelah ditutup di bawah resisten 6.887.
Baca juga: Apa Itu Saham Syariah: Pengertian, Karakteristik, dan Indeks
“Hari ini IHSG akan mulai menguat menuju 6.968 apabila menembus ke atas 6.887. Level support IHSG berada di 6.734, 6.675 dan 6.633, sementara level resistennya di 6.878, 6.968 dan 7.058. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish,” jelas Ivan.
Adapun rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas antara lain:
1. BinaArtha Sekuritas
2. Pilarmas Investindo
3. WH Project
Baca juga: Lima Saham Paling Boncos dalam Sepekan, Ada Emiten Milik Boy Thohir
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.