Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjaga Ketahanan Energi Nasional di Masa Transisi Energi

Kompas.com - 15/11/2023, 21:04 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya menjaga ketahanan energi nasional di masa transisi energi dilakukan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dengan cara memperkuat ketahanan penyediaan BBM, LPG dan bahan-bahan dasar petrochemical.

KPI juga menjaga produk yang dihasilkan dari kilang agar tetap terjangkau untuk masyarakat, dan memenuhi aspek keekonomian.

“Ini salah satu inisiatif, makanya ada ide hilirisasi kilang. Ini menjadi upaya kami untuk menjaga sustainaibility,” kata Taufik Aditiyawarman, Direktur Utama KPI, pada webinar "Refining Sustainability, the Path Toward Energy Transition" yang digelar E2S, Selasa (14/11/2023).

Selain menjaga keberlanjutan penyediaan BBM, LPG dan bahan dasar petrochemical, KPI juga berupaya menurunkan emisi. KPI menyiapkan strategi untuk menurunkan emisi, yakni berbasis teknologi, alam, dan berbasis trading.

Baca juga: Kementerian ESDM Masih Optimalkan Gas Bumi untuk Transisi Energi

Green refinery dan reduksi emisi

KPI, kata Taufik, akan melanjutkan pengembangan "green refinery" seperti di Kilang Cilacap. KPI juga akan menambah footprint untuk program-program lingkungan.

“Carbon trading sekarang available di bursa. Ini bisa me-net off operasional dengan menambah daya serap carbon,” tambah Taufik.

Upaya KPI ke "green refinery" dan pengurangan emisi ini dilakukan untuk mendukung ESG rating, karena proyek kilang yang tidak full equity, tapi juga mencari pembiayaan dari investor.

“Biasanya pertanyaan yang ditanyakan mereka adalah berapa rating ESG. Concern ESG maupun lingkungan sangat diperhatikan oleh investor maupun lender. Rating ESG kita 24,2,” kata Taufik.

Baca juga: Jadi Tantangan Transisi Energi di RI, Lokasi Potensi EBT Jauh dari Pusat Demand Listrik

Peran energi fosil dalam transisi energi

Dadan Kusdiana, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM mengatakan, berdasarkan hasil kajian dengan memperhatikan keekonomian akses di masyarakat dan potensi yang dimiliki, pada akhir 2060 sektor energi tidak bisa NZE (net zero emission) karena masih tersisa emisi 129 juta ton emisi.

Berdasarkan roadmap, PLTU berbahan bakar batu bara akan berakhir sebelum 2060. Sehingga yang tersisa adalah BBM dan LPG yang digunakan industri. Listrik semuanya akan berbasis pada energi bersih tidak akan keluarkan emisi.

“PLTU akan selesai sebelum periode 2060. Untuk itu, yang harus dipastikan adalah ketersediaan migas ada terus,” kata Dadan.

Ia menambahkan, peranan energi fosil masih penting dalam transisi energi. Minyak, khususnya BBM menjadi sumber energi di sektor transportasi. Kendaraan yang menggunakan BBM didorong melakukan konversi melalui program kendaraan listrik.

“Untuk kendaraan eksisting didorong dari sisi spek-nya sehingga emisinya berkurang,” kata Dadan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com