Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr. Eng. IB Ilham Malik
Dosen Prodi Perencanaan Wilayah & Kota ITERA

Ketua Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ITERA. Wakil Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Bidang Kajian Kebijakan Transportasi

Truk ODOL: Dibenci, tapi Juga Disayang

Kompas.com - 16/11/2023, 10:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ketika ada perusahaan angkutan menolak mengangkut barang melebihi kapasitas, maka pemilik barang akan mencari perusahaan angkutan logistik lainnya yang mau mengangkut barang berlebih.

Akibatnya, pangsa pasar kendaraan tertib dimensi dan tertib berat muatan menjadi turun. Bagi bisnis angkutan, hal ini tentu kurang bagus.

Dengan demikian, penertiban ODOL bukan dilakukan di jalanan. Penetibannya bisa jadi harus dilakukan ke pemilik barang.

Pasalnya, mereka sebagai produsen barang, menerapkan standar berlebih yang menyebabkan perusahaan angkutan logistik berada dalam posisi dilema.

Artinya, Kementerian Perdagangan harus turun tangan dengan membawa kementerian terkait untuk menertibkan pengusaha yang menyebabkan truk menjadi obesitas.

Sayangnya, industri otomotif ikut-ikutan obesitas. Sasis bertambah panjang dan kuat, baik di pabrikan maupun karoseri. Hal ini terjadi karena ada persaingan antara produsen otomotif satu dengan lainnya.

Tentu saja, perusahaan otomotif harus mengisi ceruk pasar. Ketika ada permintaan kendaraan dengan dimensi besar, tinggi, memiliki power, dan sasisnya siap untuk dibuat obesitas, maka kendaraan seperti itu yang disiapkan.

Sektor ekonomi juga menuntut biaya logistik murah agar barang menjadi murah. Semakin banyak barang yang diangkut, maka biaya di transportasi akan menurun.

Dampaknya pada harga barang menjadi “murah”. Walaupun pandangan ini menjadi perdebatan, apakah benar truk obesitas menekan harga barang?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com