Race to the top dijalankan melalui perbaikan standar, regulasi, kebijakan untuk mencapai kehidupan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang lebih baik dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.
Logika race to the top dimaksudkan untuk mengubah stigma buruk mengenai pembangunan. Bukan lagi siapa yang menang dan siapa yang kalah, siapa yang untung dan siapa yang rugi.
Kalau yang kelas atas mendapatkan untung dan kelas bawah mendapatkan kompensasi kerugian, lalu siapa yang akan memberi kompensasi kerugian dari kelas menengah?
Dilema pembangunan ini akan terkikis manakala kebijakan bersandar pada dimensi inklusivitas.
Mengejar pertumbuhan tanpa pemerataan tentu berat sebelah. Oleh karena itu, pemerintah yang memiliki legitimasi lebih tinggi dari warga dan aktor swasta lainnya perlu mempertimbangkan dan mengakselerasi perbaikan standar hidup, pemenuhan hak pekerja, proteksi lingkungan, perbaikan kualitas dan akses pendidikan, serta kemajuan sosial yang menjadi landasan race to the top.
Karena mustahil, Indonesia maju 2045, tapi warganya mayoritas medioker. Indonesia akan berhasil keluar dari middle-income trap, kalau mampu mengangkat derajat kelas menengah di Indonesia ikut naik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.