JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melanjutkan penguatan pada Senin (20/11/2023).
Sebelumnya, IHSG pada penutupan Jumat (117/11/2023) berakhir di zona hijau pada level 6.977,66. IHSG menguat 19,65 persen atau 0,28 poin.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, penguatan IHSG ditopang oleh sentimen positif dari dalam negeri, yakni kesepakatan kerja sama pasok mineral kritis atau critical mineral agreement (CMA).
Baca juga: IHSG Sepekan 13-17 November Tumbuh 2,47 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp 11,04 Triliun
Nantinya, dalam jangka panjang Indonesia dapat memasok turunan bijih nikel untuk kemudian digunakan di industri kendaraan listrik Amerika Serikat.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.935 sampai 6.980,” kata Maximilianus dalam analisisnya.
Maximilianus mengungkapkan, pemerintah juga mulai memperhatikan potensi nikel lewat kebijakan hilirisasi dan optimisme pemerintah untuk membentuk Indeks Nikel Indonesia yang tentunya akan memudahkan pemerintah dalam menyesuaikan kebijakan.
Di sisi lain, pasar tengah menantikan hasil notulensi atau minutes pertemuan FOMC yang menjadi kunci arah kebijakan AS kedepannya. Pengumuman rapat FOMC akan diumumkan pada 22 November 2023 mendatang.
Baca juga: Akhiri Pekan, IHSG dan Rupiah Menguat
Sejalan dengan hasil FOMC, pemerintah AS juga akan mengeluarkan data Initial Jobless Claims dan Continuing Claims yang diproyeksikan mengalami penurunan. Penjualan barang barang tahan lama, atau Durable Goods Orders menjadi perhatian dimana diproyeksikan turun. ?
Senada, analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, hari ini IHSG masih dalam trend bullish. Level support IHSG berada pada 6.830, 6.760, 6.700 dan 6.633, sementara level resistennya di 6.992, 7.058, 7.128 dan 7.199.
“IHSG sedang berkonsolidasi di bawah resisten fraktal 6.992, dimana penembusan ke atasnya akan membuka jalan menuju 7.058. Namun demikian IHSG dapat mengisi gap 6.886 sampai 6.906 apabila tetap berada di bawah 69.92. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish,” jelas Ivan.
Baca juga: IHSG dan Rupiah Kompak Melemah Pagi Ini 17 November
Adapun rekomendasi saham hari ini dari tiga perusahaan sekuritas, antara lain sebagai berikut.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.