Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sucor Sekuritas: Perusahaan Antre IPO 2024 Mayoritas dari Sektor Teknologi dan Transportasi

Kompas.com - 20/11/2023, 17:10 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Direktur Utama Sucor Sekuritas Bernadus Setya Ananda Wijaya mengatakan, sektor teknologi dan transportasi menjadi perusahaan yang mendominasi pipeline perusahaan untuk melakukan penggalangan dana di pasar modal melalui Inital Public Offering (IPO).

“Untuk tahun 2023 ini kita udah enggak ada (pipeline) IPO. Di pipeline (Sucor Sekuritas) kaitannya dengan teknologi dan transportasi,” kata Bernadus di Balikpapan, Jumat (17/11/2023).

Bernadus mengatakan, pada pipeline tahun depan, IPO size IPO akan berada pada kisaran Rp 1-2 triliun untuk market cap. Perusahaan - perusahaan tersebut sudah berjalan cukup lama dan ini banyak digunakan pemerintah dan perusahaan untuk mengotomasi bisnis mereka.

Baca juga: Industri Pasar Modal RI Tumbuh Pesat, Sucor Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan

Bernadus menargetkan beberapa IPO akan dilakukan pada awal semester I-2023, namun hal ini bergantung pada kondisi pasar. Adapun kondisi pasar saat ini berkaitan dengan suku bunga yang mengalami kenaikan. Tingginya suku bunga mendorong yield obligasi yang juga naik.

“Kondisi market kita saat ini, suku bunga cukup tinggi dimana BI 6 persen, kemudian suku bunga AS 5,5 - 5,75 persen. Tingginya suku bunga mendorong kenaikan yield obligasi, sehingga banyak investor beralih dari instrumen yang berisiko,” jelasnya.

Baca juga: ICX dan Sucor Sekuritas Ajak UKM Naik Kelas lewat Jalur IPO

 


Dia juga mengatakan, sentimen tersebut juga turut mendorong sepinya transaksi pasar saham. Di sisi lain, kondisi geopolitik yakni perang Israel - Hamas juga turut mempengaruhi pasar, termasuk kondisi politik di Tanah Air.

“Diperkirakan pemilu di Indonesia akan berjalan sedikti yang mana ini mengakibatkan ketidakpastian akan semakin panjang,” tambah dia.

“Tahun depan enggak masalah, tapi kita tunggu ketidakpastian dari pasar itu mulai dari pemilihan presiden, konflik Israel - Hamas, dan suku bunga yang harus turun, supaya investasi di pasar saham bisa lebih menarik,” tegas dia.

Baca juga: Gandeng Sucor AM, Nasabah BSI Bisa Investasi pada 2 Reksadana Syariah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com