Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencicipi Gurihnya Bisnis Mi Bangladesh di Medan, Omzet Puluhan Juta Rupiah

Kompas.com - 21/11/2023, 09:08 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Mencari makan siang kerap jadi persoalan ketika dihadapkan pada berbagai pilihan. Namun, menyantap semangkuk mie kuah tidak pernah salah, apalagi setelah seharian kota Medan diguyur hujan.

Pergi ke Jalan Misbah, Medan Maimun, Kota Medan pengunjung dapat menemukan sederetan kedai warmindo yang berjualan mi instan dan aneka makanan pendampingnya.

Salah satu yang paling terkenal adalah Warkop Senyum Ketawa Agem. Tak perlu khawatir, tempat ini buka 24 jam setiap harinya.

Tiba sekitar pukul 14.00 WIB, tempat ini tetap ramai diserbu penikmat mi instan yang dimasak dengan bumbu khas Aceh ini.

Baca juga: Simak Tips untuk UKM Kuliner agar Punya Bisnis Franchise

Warkop Senyum Ketawa Agem memiliki dua tempat makan yang saling berseberangan. Keduanya lokasi yang terbilang luas, tiap-tiap tempat mampu menampung lebih dari 50 orang.

Rata-rata warkop di Jalan Misbah ini memiliki konsep dapur terbuka atau berada di depan warung, termasuk Warkop Senyum Ketawa Agem ini.

Sebelum masuk, pengunjung akan disambut dengan kepulan asap dari mi instan yang dimasak menggunakan kompor berkompresi tinggi.

Hidangan yang paling laris itu bernama Mi Bangladesh. Pada dasarnya, ini adalah olahan mi instan kuah dengan telur kocok, sayur, bumbu khas Aceh, dan bawang goreng di atasnya.

Dengan wajan besar, sepuluh porsi dengan mudah bisa dimasak sekaligus.

"Baru 11 kardus sampai jam segini. Rata-rata sehari 50 kardus, tapi kalau hari besar ya bisa 80 kardus," ujar salah seorang juru masak bernama Saleh saat ditemui Kompas.com, Minggu (19/11/2023).

Satu mangkok mi Bangladesh dibanderol dengan harga Rp 15.000. Sementara, untuk semangkok mi jumbo pengunjung hanya perlu membayar Rp 20.000.

Dengan begitu, rata-rata omzet harian untuk menu mi Bangladesh saja dapat mencapai Rp 30 juta, dengan asumsi satu kardus mi instan berisi 40 bungkus.

Padahal mi Bangladesh hanyalah satu dari beragam menu lain yang tidak kalah larisnya.

"Nomor satu mi Bangladesh, yang kedua mi kuah kaldu. Kalau minuman ya es teh tarik dan kopi tarik yang paling banyak dipesan," ujar dia di sela-sela memasak.

Menikmati mi Bangladesh dapat dipadukan dengan 2 butir telur setengah matang yang dipesan terpisah seharga Rp 13.000.

Sementara, harga teh tarik adalah Rp 14.000 dan kopi tarik Rp 15.000.

Di meja, pengunjung juga masih disuguhi pilihan menu lain seperti nasi prang (nasi uduk dengan beragam lauk), telur asin, dan keripik singkong balado.

Baca juga: Cerita Ogy Raup Omzet dari Franchise Go-Milk, Bisa Biayai Pendidikan S2

Saleh berujar, Warkop Senyum Ketawa Agem sebenarnya telah berdiri sejak 1992. Adapun, tempat baru ini sudah dihuni sejak 2012.

Pemilik usaha warkop ini adalah orang asli Aceh yang tak setiap waktu berada di lokasi usaha.

Warkop Senyum Ketawa Agem telah membuka lapangan kerja bagi lebih dari 50 anak muda.

"Semua pegawainya dari Aceh di sini," ujar Saleh yang ramah senyum.

Pada dasarnya, usaha Warkop Senyum Ketawa Agem telah memiliki penggemarnya sendiri. Namun, pengunjung jadi membeludak dua tahun belakangan karena viral di media sosial.

Dengan runut, Saleh menceritakan, dua tahun lalu ada gelombang food vloger yang singgah di warungnya. Hal tersebut kemudian menciptakan gelombang pengunjung yang besar.

Deretan artis sampai pejabat pernah merasakan gurihnya mi Bangladesh di Warkop Senyum Ketawa Agem.

"Pak Bobby (Walikota Medan, Bobby Nasution) sudah langganan di sini dari SMA, waktu di tempat lama," ungkap dia.

Selain itu, beberapa pejabat yang pernah makan di sana antara lain Anies Baswedan, Erick Thohir, dan Gibran Rakabuming Raka.

"Pak Jokowi hampir makan di sini, sudah sempat ada yang datang cek menu, tapi tidak jadi," kata dia.

Baca juga: Raih Omzet Rp 1,1 Miliar Per Tahun, Co-Founder Minang Kakao: Ditjenbun Bantu Branding dan Pemasaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com