Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Kadang Kita Butuh Konflik di Dunia Kerja

Kompas.com - 22/11/2023, 09:54 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - Saat mendengar kata konflik, hal yang berada di benak kita adalah dampak negatif yang ditimbulkan. Apalagi, jika peristiwa tersebut terjadi di dunia kerja yang bersinggungan dengan atasan, rekan kerja, klien, atau pelanggan.

Hal ini menjadi tantangan kita semua agar mengubah konflik itu menjadi sesuatu yang berdampak baik. Seperti Antony Lee, Kepala Desk Politik dan Hukum Harian Kompas, dalam siniar Obsesif episode “Leader is The Orchestrator” dengan tautan s.id/ObsesifAntony.

Ia mengatakan timnya yang mayoritas adalah jurnalis dengan berbagai latar belakang tentu memiliki opininya masing-masing. Hal ini kerap menimbulkan konflik dan sudah jadi tugasnya untuk mengelola konflik tersebut.

Fenomena Konflik di Dunia Kerja

Meskipun konflik secara umum dianggap mempunyai dampak negatif di tempat kerja, konflik pada tingkat tertentu sebenarnya normal dan justru mendorong kinerja menjadi lebih baik. Bahkan, banyak yang percaya bahwa hal ini merupakan unsur penting bagi sebuah tim.

Hal ini karena tim yang paling ideal adalah saat anggotanya merasa cukup aman untuk berbeda pendapat satu sama lain. Dengan kata lain, memiliki budaya yang memperbolehkan atau bahkan mendorong perbedaan pendapat dapat memacu inovasi, keberagaman pemikiran, dan pengambilan keputusan yang lebih baik.

Dan, pada momen inilah terkadang terjadi beberapa perbedaan pendapat yang memicu konflik kecil. Namun, hal ini justru bersifat baik karena dapat meningkatkan tingkat kepercayaan dan pemikiran kritis kita.

Baca juga: Jadi Karyawan Juga Perlu Personal Branding

Namun, dengan catatan perbedaan pendapat itu harus disampaikan dengan bahasa yang asertif dan berdasarkan data tanpa intimidasi di luar konteks percakapan. Sebab, jika bahasa dan topik yang dituturkan berkonotasi buruk, hal ini justru akan memicu konflik negatif.

Manfaat Konflik Positif

Konflik positif memiliki beberapa manfaat bagi kita dan rekan kerja. Melansir Harvard Business Review, ada beberapa manfaat konflik positif.

Meningkatkan keterampilan memecahkan masalah

Konflik di tempat kerja memerlukan pemecahan masalah sehingga mendorong individu dan tim untuk menemukan resolusi yang mengatasi permasalahan mendasar. Ketika konflik berorientasi pada solusi, seluruh anggota tim pun akan memikirkan berbagai kemungkinan.

Keterampilan ini perlu diasah melalui penyelesaian konflik. Dengan begitu, ia akan menjadi aset yang dapat diterapkan pada berbagai aspek hingga posisi dalam perusahaan.

Mempromosikan keberagaman dan inklusivitas

Perbedaan cara pandang sering kali menimbulkan konflik, terutama di tempat kerja yang berbeda. Dengan konflik positif, kita jadi bisa belajar memahami bagaimana cara orang-orang bekerja. Hal ini karena setiap divisi bahkan individu memiliki caranya masing-masing.

Perusahaan yang mampu mengelola konflik secara efektif dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, yaitu seseorang merasa didengar dan dihormati.

Memperkuat hubungan interpersonal

Dalam dunia kerja, kita wajib berhubungan dengan orang lain. Namun, ada beberapa orang yang enggan menjalin hubungan ini karena merasa takut menciptakan konflik dengan mereka. Padahal, konflik dalam suatu hubungan seperti ini diperlukan agar kita dapat saling memahami.

Melalui proses itu, kita akan mendapatkan pemahaman dan perspektif baru tentang rekan kerja yang kemudian meningkatkan komunikasi dan kolaborasi. Alhasil, tercipta kepercayaan dan empati yang dapat meningkatkan produktivitas.

Baca juga: Dongkrak Potensi Bisnis lewat Transformasi Digital

Lantas, bagaimana pendapat Antony soal konflik di dunia kerja? Dengarkan informasi lengkapnya dalam siniar Obsesif episode “The Unseen Battles of Women Leaders” dengan tautan s.id/ObsesifWomen.

Dengarkan pula episode lainnya yang tak kalah menarik dan menginspirasi dalam siniar Obsesif di Spotify, Noice, dan juga TipTip (khusus konten LED Talk) melalui tautan berikut tiptip.co/p/ObsesifLEDTalk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com