Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara Agraris Adalah Negara yang Sebagian Besar Penduduknya Bekerja Sebagai Petani

Kompas.com - 23/11/2023, 04:45 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Negara agraris adalah negara yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani. Istilah negara agraris merujuk pada negara yang sebagian besar ekonominya bergantung pada sektor pertanian.

Sebagian besar penduduk indonesia bekerja di bidang pertanian karena memiliki tanah yang subur yang bisa diolah sebagai lahan bertani.

Dikutip dari Buku Menuju Indonesia Maju 2045 yang diterbitkan Universitas Gajah Mada (UGM), negara agraris merupakan negara yang sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian.

Di negara agraris, pertanian dapat menjadi sektor utama dalam menciptakan lapangan kerja, menyediakan bahan pangan, dan berkontribusi signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB).

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Indonesia Disebut Negara Agraris

Ciri-ciri negara agraris melibatkan sejumlah besar penduduk yang bekerja di sektor pertanian, struktur ekonomi yang didominasi oleh pertanian, dan ketergantungan ekonomi yang besar pada hasil-hasil pertanian seperti tanaman pangan, ternak, dan hasil hutan.

Seiring waktu, banyak negara telah mengalami transformasi ekonomi menuju sektor industri dan jasa, mengurangi ketergantungan pada pertanian.

Contoh negara agraris yang mungkin dikenal meliputi sebagian besar negara di Afrika Sub-Sahara, beberapa negara di Asia Tenggara, dan beberapa negara di Amerika Latin.

Indonesia adalah negara agraris

Indonesia adalah negara agraris karena pertanian masih memegang peranan penting dalam ekonomi dan mata pencaharian sebagian besar penduduknya.

Baca juga: Indonesia Dikenal sebagai Negara Agraris karena Apa?

Beberapa alasan mengapa Indonesia dianggap sebagai negara agraris meliputi:

1. Jumlah penduduk dan tenaga kerja di sektor pertanian

Indonesia adalah negara agraris karena mayoritas penduduknya sangat bergantung pada pertanian. Negara agraris adalah negara yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani.

Sebagian besar penduduk Indonesia bekerja di bidang pertanian karena banyak lahan subur di pedesaan. Banyak yang masih tinggal di daerah pedesaan dan bergantung pada sektor pertanian sebagai mata pencaharian utama. Sekitar setengah dari total tenaga kerja Indonesia bekerja di sektor pertanian.

2. Kontribusi terhadap PDB

Meskipun kontribusinya telah berkurang seiring waktu, sektor pertanian masih memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Hal ini mencakup produksi tanaman pangan seperti padi, karet, kelapa sawit, dan hasil pertanian lainnya.

3. Penghasilan devisa

Indonesia adalah negara agraris karena komoditas ekspornya juga didominasi hasil pertanian. Ekspor komoditas pertanian, seperti kelapa sawit, kopi, dan karet, masih menjadi sumber penghasilan devisa yang penting bagi Indonesia.

4. Pertanian sebagai sumber pangan

Pertanian juga berperan penting dalam menyediakan pangan bagi penduduk Indonesia. Berbagai tanaman pangan, sayuran, dan hasil pertanian lainnya menjadi komponen utama dalam makanan sehari-hari.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Negara Agraris?

Meskipun demikian, perlu diingat bahwa Indonesia juga mengalami perkembangan ekonomi yang pesat di sektor industri dan jasa. Oleh karena itu, meskipun Indonesia memiliki ciri-ciri negara agraris, peran sektor lainnya juga semakin meningkat dalam ekonomi nasional.

Kesimpulannya, negara agraris adalah negara yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani, baik sebagai penggarap lahan maupun pemilik lahan.

Negara agraris adalah negara yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani di sawah.KOMPAS.com/ANDI MUHAMMAD HASWAR Negara agraris adalah negara yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani di sawah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com