Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Alasan Mengapa Indonesia Disebut Negara Agraris

Kompas.com - 22/11/2023, 11:42 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Mengapa Indonesia disebut negara agraris? Jawabannya tentu saja karena perekonomian negara ini sangat bergantung pada sektor pertanian.

Sektor pertanian merujuk pada bagian ekonomi yang terkait dengan produksi tanaman, peternakan, dan kegiatan-kegiatan terkait lainnya.

Sektor ini mencakup berbagai kegiatan yang terlibat dalam produksi, pengolahan, distribusi, dan pemasaran produk pertanian.

Dari data Sensus Pertanian yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat 40,69 juta orang Indonesia yang bekerja di sektor pertanian alias berprofesi sebagai petani.

Dari jumlah tersebut, sebagian tak hanya dicatat sebagai petani penggarap lahan, namun juga di dalamnya terdapat pekerjaan lainnya yang terkait sektor pertanian.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Negara Agraris?

Mengapa Indonesia disebut negara agraris?

Mengutip Buku Menuju Indonesia Maju 2045 yang diterbitkan Universitas Gajah Mada, negara agraris adalah istilah untuk negara yang penduduknya dominan bergantung pada sektor pertanian.

Mengapa Indonesia disebut sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup dari sektor pertanian.

Pertanian telah menjadi tulang punggung ekonomi dan kehidupan masyarakat di Indonesia selama berabad-abad. Beberapa faktor yang menjadikan mengapa Indonesia disebut negara agraris:

1. Lahan pertanian yang luas

Indonesia disebut sebagai negara agraris karena memiliki lahan pertanian yang sangat luas dan subur. Sebagian besar tanahnya cocok untuk pertanian, baik tanaman pangan maupun tanaman hortikultura.

2. Iklim tropis

Alasan kedua Indonesia disebut sebagai negara agraris karena iklimnya mendukung pertumbuhan berbagai jenis tanaman sepanjang tahun. Hal ini memungkinkan adanya produksi pertanian secara berkelanjutan.

3. Ketergantungan penduduk

Sebagian besar penduduk Indonesia hidup di pedesaan dan menggantungkan hidup mereka pada pertanian. Pertanian menjadi mata pencaharian utama bagi sebagian besar masyarakat di daerah pedesaan.

4. Produksi tanaman pangan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com