Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepertiga Uang Negara Dipakai Daerah, Sri Mulyani Minta Pemda Pahami Isu Perubahan Iklim

Kompas.com - 27/11/2023, 21:42 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah pusat saat ini tengah mendorong pemerintah daerah (pemda) untuk sadar dan memahami pentingnya isu perubahan iklim.

Hal ini mengingat sepertiga anggaran negara dibelanjakan untuk daerah. Oleh sebab itu, pemerintah daerah perlu semakin terbuka dengan isu perubahan iklim sehingga uang negara yang dibelanjakan bisa turut dimanfaatkan untuk penanganan isu perubahan iklim.

"Sepertiga dari belanja negara adalah melalui pemerintah daerah. Oleh karena itu, kita juga melakukan berbagai instrument policy motivation kepada local government (pemda)," ujarnya dalam acara World Bank Event, Climate Change and Indonesia's Future, Senin (27/11/2023).

Baca juga: Perubahan Iklim Ancaman Nyata, Stafsus Presiden Usul Ada Kementerian Ekologi di Pemerintahan Berikutnya

Ilustrasi perubahan iklim.SHUTTERSTOCK/SEPP PHOTOGRAPHY Ilustrasi perubahan iklim.

Sri Mulyani menuturkan, berbagai instrumen kebijakan diberikan oleh pemerintah pusat untuk mendukung pemda sadar terhadap isu perubahan iklim.

Mulai dari dana alokasi khusus (DAK) fisik, yang mana instrumen ini dapat digunakan pemda untuk mendanai kegiatan khusus fisik yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.

Lalu ada pemberian dana bagi hasil (DBH), yang merupakan instrumen untuk mendanai kebutuhan daerah guna memperbaiki keseimbangan antara pusat dan daerah dengan memperhatikan potensi daerah penghasil.

"Dan juga (menggunakan) berbagai instrumen lainnya untuk memotivasi daerah di dalam me-mainstream-kan climate change (perubahan iklim)," kata Sri Mulyani.

Baca juga: Dagang Karbon dan Nasib Mitigasi Perubahan Iklim

Lebih lanjut, Bendahara Negara itu mengatakan, dalam upaya mendukung penanganan perubahan iklim, pemerintah juga telah mengembangkan instrumen fiskal.

Salah satunya dalam bentuk green bond atau surat utang yang difokuskan untuk membiayai kegiatan yang ramah lingkungan.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com