Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janji Pupuk Indonesia Jelang Musim Tanam Awal 2024

Kompas.com - 14/12/2023, 22:30 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan beberapa strategi untuk memastikan jumlah pupuk cukup bagi para petani, baik untuk pupuk subsidi dan non-subsidi. Hal ini mengingat musim tanam awal 2024 akan tiba.

Adapun Pupuk Indonesia mencatat, hingga 6 Desember 2023, sebanyak lebih dari 5,8 juta ton pupuk telah disalurkan kepada petani terdaftar di 38 provinsi Indonesia.

Dalam memenuhi kebutuhan petani, Pupuk Indonesia juga menyediakan stok sebesar 1,2 juta ton yang tersedia di gudang lini III dan siap ditebus petani terdaftar.

Baca juga: Prabowo Sentil Ganjar soal Petani di Jateng Susah Dapat Pupuk

Keseluruhan stok pupuk tersebut terdiri dari 839.693 ton stok pupuk urea bersubsidi dan 424.692 ton NPK.

Bagi petani yang tidak memiliki alokasi, Pupuk Indonesia juga menyediakan stok pupuk non subsidi sebesar 500.934 ton pupuk urea non-subsidi dan 92.398 ton NPK non-subsidi.

Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia Wijaya Laksana mengungkapkan, pihaknya berkomitmen untuk menyediakan stok pupuk bisa tersedia tepat waktu di gudang-gudang lini terdepan di seluruh Indonesia.

Baca juga: Pupuk Indonesia Bangun Pabrik Amonia Bersih mulai 2026

"Bukan hanya jumlah yang cukup, kami memastikan jenis dan mutunya sesuai dengan kebutuhan pertanian di daerah tersebut. Selain pupuk subsidi, pupuk non-subsidi pun telah kami siapkan," ujarnya dalam siaran persnya, Kamis (14/12/2023).

Kemudian untuk mempermudah proses penebusan pupuk subsidi, pihaknya melakukan inovasi termasuk dengan digitalisasi untuk mempercepat dan meringkas proses pelayanan petani.

Salah satunya lewat implementasi aplikasi Integrasi Pupuk Bersubsidi (i-Pubers) yang saat ini telah tersedia di 6 provinsi. Aplikasi ini memudahkan petani terdaftar untuk melakukan penebusan pupuk subsidi hanya dengan membawa KTP.

Baca juga: Resmi, Kini Petani Bisa Tebus Pupuk Subsidi Pakai KTP

"Melalui integrasi dengan data e-alokasi Kementan dan fitur geo-tagging, i-Pubers menjadi solusi terdepan untuk memastikan ketepatan distribusi pupuk. Inovasi digital ini tidak hanya efisien, tetapi juga membantu kita mengarahkan pupuk subsidi tepat pada sasaran, mendorong pertumbuhan sektor pertanian dengan presisi,” jelasnya.

Ketepatan distribusi stok pupuk menjadi fokus Pupuk Indonesia beserta anak perusahaan di industri pupuk dalam mendukung keberlanjutan pertanian di seluruh Indonesia.

Melalui investasi dalam teknologi dan sistem manajemen logistik yang unggul, perusahaan memastikan bahwa pupuk tersedia tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah.

Baca juga: KTNA Ungkap Penyebab Petani Sulit Dapat Pupuk Subsidi meski Distribusi Pakai Aplikasi

Langkah ini dilakukan untuk meminimalkan risiko kelangkaan pupuk dan memastikan pertanian dapat beroperasi dengan efisien.

Digitalisasi manajemen logistik juga dilakukan dengan penerapan Distribution Planning & Control System (DPCS), terutama untuk pupuk subsidi, dan Retail Management System (RMS).

Melalui DPCS, Pupuk Indonesia dapat melakukan pengawasan distribusi secara real-time dari lini 1 hingga lini 4, dilengkapi dengan early warning system untuk memberikan peringatan dini jika stok menipis pada tingkat daerah.

Baca juga: Cerita Anies Dicurhati Warga soal Harga Sembako Mahal dan Pupuk Langka

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com