Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin Targetkan Pertumbuhan Industri Pengolahan Nonmigas Mencapai 5,80 Persen pada 2024

Kompas.com - 29/12/2023, 09:00 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian menargetkan pertumbuhan sektor industri pengolahan nonmigas bisa mencapai angka 5,80 persen di tahun 2024 mendatang.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan, angka tersebut cukup agresif lantaran sektor industri menjadi salah satu penggerak utama perekonomian nasional.

"Ini angka yang cukup agresif mengingat sektor industri terus menjadi penggerak perekonomian nasional dengan upaya Kemenperin dan mempercepat langkah menuju Indonesia Emas 2045," ujar Agus dalam jumpa pers akhir tahun di Bali, Kamis (28/12/2023).

Oleh itu, dia meminta seluruh jajaran Kemenperin bisa bekerja sama untuk mencapai target tersebut sehingga bisa mempercepat langkah menuju Indonesia Emas 2045.

Baca juga: Neraca Perdagangan Juli 2023 Masih Tren Surplus, Mendag: Didorong Ekspor Nonmigas

Lebih lanjut Agus mengatakan, untuk mencapai angka 5,80 persen pada 2024 itu, Kemenperin telah menetapkan target di setiap lembaganya mulai dari Direktorat Jenderal Industri Agro hingga Direktorat Industri Kecil Menengah dan Aneka (Ikma).

Untuk Direktorat Jenderal Industri Agro, target pertumbuhan sebesar 6,14 persen, Direktorat Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil 4,76 persen, Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate) 6,87 persen serta Direktorat Industri Kecil Menengah dan Aneka (Ikma) 4,25 persen.

Selain itu, dia juga menargetkan kontribusi Pendapatan Domestik Bruto (PDB) industri pengolahan non migas terhadap PDB nasional sebesar 17,90 persen pada 2024.

Kemudian, untuk nilai investasi sektor industri pengolahan non migas ditargetkan Rp630,57 triliun dan nilai ekspor produk industri pengolahan non migas 186,40 miliar dollar AS.

Baca juga: Ekspor Pertanian Tumbuh 15,89 Persen pada April 2022, Sumbang 94,93 Persen Total Ekspor Nonmigas

 


Sementara dari sisi penyerapan tenaga kerja di sektor industri pengolahan non migas ditargetkan sebanyak 20,33 juta orang pada tahun 2024 mendatang.

Agus menambahkan, target 2024 tersebut merupakan hasil review dari Rencana Strategis (Renstra) Kemenperin 2020-2024 dengan melihat realisasi sampai dengan tahun 2023.

"Tren kinerja industri pengolahan nonmigas sedang mengalami kenaikan, terutama di Triwulan III 2023. Subsektor industri yang pertumbuhannya meningkat pada 2023 antara lain industri barang logam, komputer, barang elektronik dan optik, industri logam dasar dan industri angkutan," pungkasnya.

Baca juga: Tungku Smelter Meledak, Kemenperin Pelototi Implementasi K3 Perusahaan

 

Ekspor nonmigas RI turun

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai ekspor Indonesia mencapai 22,0 miliar dollar AS pada November 2023. Angka tersebut setara Rp 340,67 triliun pada kurs Rp 15.485 per dollar AS.

Data BPS menyebutkan, ekspor Indonesia turun 0,67 persen dibandingkan Oktober 2023 sebesar 22,15 miliar dollar AS. Jumlah tersebut juga turun 8,56 persen secara tahunan dibandingkan ekspor November 2022 sebesar 24,06 miliar dollar AS.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, penurunan ekspor RI November 2023 didorong oleh penurunan ekspor non-minyak dan gas (migas). Hal tersebut terutama pada golongan bahan bakar non mineral, lemak dan minyak hewani (nabati), dan pulp dari kayu.

"Jika dibandingkan dengan tahun lalu, tren pelemahan ekspor masih berlanjut. Nilai ekspor mengalami penurunan sebesar 8,56 persen secara tahunan," kata dia dalam konferensi pers, Jumat (15/12/2023).

Ia menambahkan, total sektor nonmigas adalah 20,72 miliar dollar AS. Sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan berkontribusi sebesar 0,37 miliar dollar AS.

Sektor pertambangan dan lainnya menyumbang 4,27 miliar dollar AS. Sedangkan, sektor industri pengolahan berkontribusi sebesar 16,07 miliar dollar AS.

Pudji memaparkan, nilai ekspor nonmigas mengalami penurunan secara tahunan pada semua sektor.

"Penurunan terdalam terjadi pada sektor pertambangan dan lainnya yang turun 27,47 persen," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar 13 Bandara yang Layani Angkutan Haji 2024

Daftar 13 Bandara yang Layani Angkutan Haji 2024

Whats New
Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Earn Smart
Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Whats New
SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

Whats New
PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Whats New
Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com