Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sektor Logistik Diprediksi Menggeliat pada 2024, Berkat Pemilu hingga E-commerce

Kompas.com - 29/12/2023, 15:40 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor logistik nasional, termasuk jasa pengiriman ekspres, diprediksi menggeliat lagi seiring dengan sejumlah katalis positif, mulai dari kembali beroperasinya TikTok Shop, tren permintaan barang di akhir tahun, momen tahun baru, hingga Pemilu 2024.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo) M Feriadi Soeprapto mengatakan, ada beberapa sentimen positif jelang akhir tahun yang bisa mengangkat pertumbuhan permintaan jasa pengiriman ekspres yang pada akhirnya mendorong sektor logistik nasional bertumbuh.

Pertama, lanskap e-commerce nasional akan kembali ramai dengan hadirnya TikTok Shop mulai 11 Desember 2023 lalu setelah media sosial TikTok besutan ByteDance itu berkolaborasi dengan Tokopedia milik Grup GoTo.

Baca juga: Peran Logistik Penting untuk UMKM yang Masuk ke E-commerce

Ilustrasi e-commerce.DOK. Pexels/Nataliya Vaitkevich. Ilustrasi e-commerce.

Seperti diketahui, TikTok Shop pada 4 Oktober 2023 sempat ditutup mengikuti aturan Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Penutupan tersebut sempat memicu kekhawatiran terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor jasa pengiriman cepat, akibat penurunan permintaan pengiriman barang hasil transaksi di TikTok Shop.

Namun dengan hadirnya kembali sinergi TikTok-Tokopedia, di mana keduanya memiliki pangsa pasar cukup besar di Tanah Air dinilai akan berdampak pada sektor turunannya, termasuk jasa pengiriman cepat.

“Tahun ini, industri logistik atau jasa pengiriman mengalami pertumbuhan di atas 20 persen. Salah satunya terdapat potensi kiriman untuk logistik KPU (Komisi Pemilihan Umum). Di samping itu dengan adanya kerja sama GoTo dan TikTok juga akan dapat meningkatkan jumlah pengiriman, saya melihatnya kerja sama mereka akan positif buat pertumbuhan jasa pengiriman,” kata Feriadi dalam keterangannya, Jumat (29/12/2023).

Baca juga: Efisiensi Logistik lewat Teknologi Digital, Manfaat dan Tantangannya

Ilustrasi logistik, pengiriman barang. PIXABAY/652234 Ilustrasi logistik, pengiriman barang.

Kedua, faktor pendorong lainnya yakni jelang akhir tahun yang biasanya secara siklikal terjadi peningkatan permintaan barang, termasuk belanja via e-commerce, yang berimbas pada ramainya perputaran bisnis di sektor ini.

Ketiga, ialah momen pemilihan umum (Pemilu) 2024 baik Pemilu Presiden (Pilpres) dan Pemilu Legislatif ang akan dihelat 14 Februari 2024 maupun pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang akan digelar 27 November 2024.

Tren pesta demokrasi biasanya mampu memberikan berkah di sektor logistik.

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Asosiasi Pengusaha Logistik E-commerce (APLE), Sonny Harsono, menambahkan pemulihan ekonomi setelah Indonesia dan dunia dilanda Covid-19 sejak Maret 2020 juga salah satu daya dorong sektor logistik nasional.

Baca juga: Memperkuat Bisnis UMKM Logistik dengan Pengelolaan Catatan Keuangan

Dengan pemulihan ini, akan menjadi pemantik laju logistik yang terutama ditopang bisnis e-commerce. Dia menilai, peran e-commerce terhadap perekonomian dalam negeri sangat besar, apalagi di tengah tren perubahan perilaku masyarakat dalam memenuhi kebutuhan keseharian.

Perubahan ini secara langsung memicu lahirnya banyak pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang memanfaatkan platform online.

Kementerian Perdagangan bahkan memprediksi perdagangan online baik B2B (business-to-business) maupun B2C (business-to-consumer) lokapasar di tahun 2030 bisa menyumbang nilai tertinggi dalam ekosistem ekonomi digital Indonesia, yaitu Rp 1.908 triliun.

Di sisi lain, sentimen kolaborasi bisnis antara TikTok dan Tokopedia yang menghadirkan kembali TikTok Shop juga akan memberikan dampak positif terhadap ekonomi digital Indonesia.

Baca juga: UMKM Bisa Perluas Distribusi Penjualan dengan Ekosistem Logistik

“Kembalinya Tiktok Shop tentunya membuat seller-seller lama dapat berjualan kembali. Karena tidak semua seller itu ketika Tiktok shop ditutup dapat berhasil di platform e-commerce lain," tutur Sonny.

 

"Menurut data para afiliator, ada sekitar 70 sampai 80 persen seller Tiktok yang tidak sukses di platform lain. Jadi hadirnya kembali Tiktok Shop ini berdampak positif bagi UMKM dan juga menyerap tenaga kerja,” kata Sonny.

Efek kolaborasi Tokopedia dan Tiktok sudah terbukti saat kampanye “Beli Lokal” pada momentum harbolnas 2023 pada tanggal 12 Desember 2023 lalu.

“Tokopedia mencatat adanya kenaikan transaksi sejumlah brand lokal kecantikan dan perawatan tubuh di Tokopedia dengan rata-rata kenaikan hampir 19 kali lipat khususnya pada kampanye Beli Lokal di momen Harbolnas 12.12 jika dibandingkan rata-rata transaksi harian di bulan November 2023,” ungkap Head of Communications Tokopedia, Aditia Grasio Nelwan dalam kesempatan terpisah.

Baca juga: Kinerja Logistik Indonesia Merosot, Ini Penjelasan Pemerintah

Sonny menyakini, kontribusi TikTok Shop di tahun depan akan lebih besar dibanding tahun ini. Mengingat platform tersebut memiliki pengguna yang cukup banyak.

“Pasti akan naik lagi di 2024, akan naik signifikan dari sisi transaksi. Dan berdampak positif pada industri logistik,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com