Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Rizal Ramli dan 5 Kepretannya

Kompas.com - 03/01/2024, 11:30 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Saat itu, proyek kereta cepat yang diperkirakan akan menelan dana puluhan triliun itu memang menuai pro dan kontra.

Setelah bersaing ketat, Jepang harus menerima kenyataan bahwa China yang memenangkan proyek itu.

Meski menolak proposal dari kedua negara, pemerintah tak membatalkan proyek itu kerena melimpahkan kewenangan ke Kementerian BUMN.

Tak berselang lama, Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan bahwa proposal China memenuhi syarat yang ditetapkan. Akhirnya, proyek itu pun jatuh ke tangan China dengan kerja sama Bussiness to Bussiness. Biayanya tak menggunakan dana APBN.

Baca juga: Rizal Ramli Meninggal Dunia

3. Proyek 35.000 MW Tak Realistis dan Token Listrik Setengah Mafia

Rizal Ramli mengatakan target pemerintah membangun pembangkit listrik 35.000 megawatt terlalu sulit dicapai. Bahkan, menurut dia, proyek yang dicanangkan Jokowi hingga 2019 itu tak masuk akal.

Perusahaan Listrik Negara (PLN) tak mampu lagi membiayai seluruh proyek yang ditargetkan pemerintah itu lantaran investasinya yang besar.

Tak berselang lama, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden lantas menegur Rizal Ramli. Bukanya reda, Rizal justru mengajak Kalla untuk berdebat secara terbuka terkait proyek tersebut.

Friksi di antara Rizal dan Kalla mereda setelah Presiden Jokowi menegur keras. Jokowi meminta menteri-menterinya menyelesaikan berbagai perbedaan pandangan di sidang kabinet bukan diumbar ke publik.

Selain itu, Rizal juga mengkritik PLN lantaran masyarakat pelanggan pulsa listrik sistem prabayar sering kali mendapat pulsa listrik jauh lebih rendah daripada nominal yang dibeli. Misalnya beli pulsa 100.000 tapi hanya dapat 73.000 pulsa listrik. PLN lantas mengklarifikasi hal itu.

Baca juga: Kilas Balik Kereta Cepat: Mendadak China dan Tudingan Rizal Ramli soal Bekingan Pejabat

4. Pelindo II kena kepret, beton Tanjung Priok dihancurkan

Rizal Ramli menghancurkan beton di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (10/9/2015). Pelindo II sebagai operator Tanjung Priok membeton rel kereta api peninggalan Belanda sehingga pelabuhan tak bisa dimasuki kereta.

Padahal, menurut dia, masuknya kereta barang bisa menjadi salah satu solusi lamanya waktu inap barang di pelabuhan. Kontainer bisa langsung dibawa menggunakan kereta sehingga tak menumpuk di pelabuhan.

5. Kepret Menteri "Kebelinger" Freeport

Rizal Ramli juga sempat mengepret Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Sudirman Said lantaran dianggap memberikan janji persetujuan perpanjangan kontrak Freeport Indonesia.

Janji itu tertera dalam Surat Menteri ESDM ke Bos Freeport Mcmoran James Moffet tanggal 7 Oktober 2015. Sudirman Said menangkis kepretan Rizal Ramli yang menyebutnya keblinger lantaran ingin mempercepat perpanjangan kontrak Freeport.

Sudirman membantah hal tersebut. Menurut dia, justru orang yang menuduhnya kebelingerlah yang salah paham lantaran bicara tanpa fakta, bahkan cenderung merusak situsi yang terjalin antara pemerintah dan Freeport.

Baca juga: Rizal Ramli Sebut Ekonomi Indonesia Semakin ‘Nyungsep, Ini Alasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com