Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PGN Salurkan Gas Alam Cair ke Smelter di Sulawesi Tenggara

Kompas.com - 07/01/2024, 19:30 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT PGN Tbk, melalui PT Pertagas Niaga menyalurkan gas alam cair atau LNG dari PT Kayan LNG Nusantara ke pelanggan smelter yang berlokasi di Sulawesi Tenggara.

Direktur Sales dan Operasi PGN Ratih Esti Prihatini mengatakan, penyaluran LNG dari Kalimantan Utara itu merupakan realisasi dari Perjanjian Jual Beli LNG dengan Kayan, di mana PTGN menggunakan 25 unit Isotank berukuran 40 kaki (ft) sebagai moda transportasi LNG.

"Penyaluran alokasi LNG dari Kayan membuktikan skema beyond pipeline PGN dapat direalisasikan komersialisasinya," ujar dia, dalam keterangannya, Minggu (7/1/2023).

Baca juga: Soroti Kasus Tungku Smelter Meledak, Menperin Agus Siapkan Sanksi ke Perusahaan 

Lebih lanjut ia menjelaskan, alokasi LNG dari Kayan akan mendukung pengembangan bisnis mini LNG bagi PGN dan domestik.

Pasalnya, proyek tersebut diklaim sebagai pengembangan LNG skala kecil yang pertama di Indonesia. Pengambilan LNG pun dilaksanakan pasca serangkaian uji coba tuntas dilakukan para pihak.

"Partnership PGN Group dengan Kayan dalam monetisasi alokasi LNG skala kecil, diharapkan dapat menggerakkan LNG retail di Indonesia dan menciptakan multiplier effect bagi pengguna akhir dan menciptakan pertumbuhan ekonomi baru disekitarnya," tutur Ratih.

Baca juga: Usai Penemuan Cadangan Gas Bumi Jumbo di Andaman, SKK Migas Targetkan 2028-2029 Sudah Produksi

Adapun aksi penyaluran LNG ke smelter juga dinilai berperan mendukung program hilirisasi pemerintah sekaligus dekarbonisasi dengan menggunakan gas bumi sebagai energi rendah emisi dan ramah lingkungan.

Ratih pun berharap, wilayah yang layak untuk dijangkau oleh LNG nantinya semakin bertumbuh. Kemudian pemanfaatan LNG diharapkan tidak hanya sebagai energi bagi industri dan smelter, tetapi juga pembangkit listrik dan berbagai segmen pengguna lain.

"Beberapa wilayah di Indonesia memang belum terjangkau oleh infrastruktur pipa gas bumi," katanya.

Baca juga: Temuan Cadangan Gas di South Andaman, SKK Migas: Masuk 3 Besar Dunia


Namun demikian, Ratih bilang, terobosan LNG skala kecil ini diharapkan dapat berperan sebagai infrastruktur yang mendukung pemerataan penggunaan gas bumi.

"Sehingga gas bumi dapat dinikmati masyarakat diberbagai lokasi pulau di Indonesia dan target Pemerintah menuju Net Zero Emission dapat tercapai sesuai target yang dicanangkan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Senin 20 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Senin 20 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com