Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengawali Sesi Pagi, IHSG dan Rupiah Kompak Menguat

Kompas.com - 11/01/2024, 09:44 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (11/1/2024). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pada pukul 9.09 WIB, IHSG berada pada level 7.251,35 atau naik 0,33 persen (24 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.227,2.

Sebanyak 205 saham melaju di zona hijau dan 166 saham di zona merah. Sedangkan 222 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 789,43 miliar dengan volume 1,76 juta saham.

Baca juga: Bagaimana Proyeksi IHSG Hari Ini? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, hari ini IHSG bisa menguat dengan dorongan sentimen dari Bank Sentral China yang akan fokus kepada penyesuaian kebijakan yang dapat menciptakan kondisi keuangan yang menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi.

"Sejauh ini pemulihan ekonomi China belum sepenuhnya pulih. Dukungan dan kebijakan masih sangat diperlukan untuk menciptakan pemulihan yang berkelanjutan di masa yang akan datang," kata Maximilianus dalam analisisnya.

"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.150 – 7.240," tambah dia.

Bursa Asia pada awal perdagangan bergerak mayoritas pada teritori positif. Nikkei naik 1,9 persen (666,4 poin) pada level 35.108,1, Strait Times menguat 0,51 persen (16,2 poin) pada posisi 3.196,18 , dan Hang Seng Hong Kong bertambah 0,97 persen (156,2 poin) ke posisi 16.254. Sementara itu, Shanghai Komposit, melemah 0,17 persen (4,8 poin) ke posisi 2.872,89.

Baca juga: Apa Itu IHSG? Kenali Pengertian dan Fungsinya

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 9.15 WIB rupiah berada pada level Rp 15.552 per dollar AS, atau naik 18 poin (0,12 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.570 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pergerakan rupiah terhadap dollar AS mungkin dinilai akan berkonsolidasi hari ini karena pasar menunggu data penting inflasi konsumen AS nanti malam.

Pasar berekspektasi data CPI bulan Desember yoy akan naik 3,2 persen atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya 3,1 persen. Bila hasilnya demikian, tentunya bukan kabar baik bagi pendukung pemangkasan suku bunga acuan AS.

"Ini bisa mendorong penguatan dollar AS terhadap nilai tukar lainnya. Rupiah berpotensi menguat hari ini ke arah Rp 15.520-Rp 15.500 per dollar AS, dengan potensi pelemahan ke arah Rp 15.580 per dollar AS," umat Ariston kepada Kompas.com.

Tapi di sisi lain, membaiknya sentimen pasar di pasar saham dengan indeks saham AS ditutup menguat semalam, bisa menahan penguatan dollar AS. Ariston menilai, pasar bisa melepas dollar AS dan masuk ke indeks saham di pasar Asia hari ini.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com