Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bakal Tumpang Tindih, Perusahaan Modal Ventura Fokus Bidik Bisnis Rintisan

Kompas.com - 23/01/2024, 13:20 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan, perusahaan modal ventura ke depan diproyeksikan akan fokus kepada bisnis rintisan yang baru berkembang. Dengan begitu, harapannya tidak terjadi tumpang tindih antara perusahaan modal ventura dengan lembaga jasa keuangan penyalur pembiayaan lainnya.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan, perusahaan modal ventura akan mendatangi bisnis yang baru berkembang dan melakukan analisis terhadap model bisnis yang dijalankan suatu entitas usaha.

"Kalau di modal ventura memang targetnya adalah rintisan dan pengembangan, orang yang baru early mulai. Kalau kami bilang wiraswastawan lah," kata dia dalam konferensi pers Peluncuran Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perusahaan Modal Ventura, Selasa (23/1/2024).

Baca juga: OJK: Ada Cicilan Paylater Anak Muda sampai 95 Persen dari Penghasilan ...

Ia menambahkan, yang membuat perusahaan modal ventura berbeda dengan fintech peer-to-peer lending (p2p lending) adalah perihal penggunaan teknologi. Pelaku usaha dengan mudah dapat mencari pembiayaan melalui pinjaman online (pinjol), tetapi tidak ada pengembangan dan pembinaan seperti yang dilakukan perusahaan modal ventura.

Nantinya, perusahaan modal ventura yang menyatakan diri sebagai venture debt corporation (VDC) akan lebih fokus pada UMKM yang sedang merintis.

"Mudah-mudahan tidak tumpang tindih," imbuh dia.

Pasalnya, Agusman menjelaskan ketika nanti sebuah entitas usaha bertambah besar, maka akan semakin banyak kemungkinan untuk memperluas pembiayaan. Pembiayaan UMKM tingkat tinggi juga bisa didapatkan dari perbankan.

Lebih lanjut, Agusman menjabarkan, outstanding pembiayaan modal ventura pada November 2023 mencapai Rp 17,39 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari penyaluran konvensional senilai Rp 16,8 triliun dan penyaluran syariah senilai Rp 610 miliar. Jumlah ini tumbuh di atas 200 persen dibandingkan 5 tahun ke belakang.

Penyaluran tersebut telah diberikan kepada 2,28 juta pasangan bisnis atau mitra usaha. Dari jumlah tersebut, sebanyak 98 persen diberikan pada debitor pembiayaan. Sementara, sekitar 1,88 juta mitra bisnis yang bergerak di sektor perdagangan baik besar maupun eceran.

Sebagai pembanding pada 2018, jumlah pasangan usaha industri modal ventura baru mencapai 1,77 juta entitas.

Ke depan, Agusman berharap penyaluran pembiayaan industri modal ventura ke UMKM dapat bertumbuh. Sebagai gambaran, saat ini baru 58 persen dari total pembiayaan modal ventura yang diterima ke UMKM.

"Room untuk peningkatan penyaluran UMKM ini, yang sangat dibutuhkan masyarakat luas, masih sangat-sangat besar," tandas dia.

Sebagai informasi, hingga saat ini terdapat 54 perusahaan modal ventura yang ada di Indonesia. Dai jumlah tersebut, baru ada 5 perusahaan yang bergerak di bisnis syariah.

Baca juga: OJK Terbitkan 2 Aturan Pembelian Kembali Saham dan Audit Laporan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerbangan Haji Perdana di Aceh Hari Ini, Kemenhub Lakukan Inspeksi

Penerbangan Haji Perdana di Aceh Hari Ini, Kemenhub Lakukan Inspeksi

Whats New
IHSG Turun 113 Poin, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.160

IHSG Turun 113 Poin, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.160

Whats New
Kemendag Sebut 2 Sisi Industri Tembakau, Berpeluang Hasilkan Cuan tapi Rugikan Kesehatan

Kemendag Sebut 2 Sisi Industri Tembakau, Berpeluang Hasilkan Cuan tapi Rugikan Kesehatan

Whats New
Shopee Raih Penghargaan Mitra Swasta Terbaik dari Pos Indonesia

Shopee Raih Penghargaan Mitra Swasta Terbaik dari Pos Indonesia

Whats New
Luhut: Indonesia Akan Bangun Industri Minyak Jelantah Pengganti Avtur

Luhut: Indonesia Akan Bangun Industri Minyak Jelantah Pengganti Avtur

Whats New
Soal Aturan Iuran Tapera, Anggota DPR: Pekerja Tidak Otomatis dapat Manfaat

Soal Aturan Iuran Tapera, Anggota DPR: Pekerja Tidak Otomatis dapat Manfaat

Whats New
OJK Sebut Perbankan Optimistis Kinerja Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global

OJK Sebut Perbankan Optimistis Kinerja Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global

Whats New
BRI Buka Lowongan Kerja hingga 15 Juni 2024, Simak Persyaratannya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 15 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Ekonom: Manfaat Tapera Minim, Aturan Tidak Dirancang dengan Baik

Ekonom: Manfaat Tapera Minim, Aturan Tidak Dirancang dengan Baik

Whats New
Mendag Zulhas Pastikan Tak Akan Revisi Lagi Permendag 8/2024 tentang Relaksasi Impor

Mendag Zulhas Pastikan Tak Akan Revisi Lagi Permendag 8/2024 tentang Relaksasi Impor

Whats New
Soal Tapera, Serikat Buruh: Jangan Dijalankan Sekarang

Soal Tapera, Serikat Buruh: Jangan Dijalankan Sekarang

Whats New
BKI dan PT PAL Buka Potensi Genjot Kerja Sama di Sektor Maritim

BKI dan PT PAL Buka Potensi Genjot Kerja Sama di Sektor Maritim

Whats New
Lowongan Kerja 7 Perusahaan di AS, Bisa Kerja Remote hingga Biayai Liburan, Minat?

Lowongan Kerja 7 Perusahaan di AS, Bisa Kerja Remote hingga Biayai Liburan, Minat?

Work Smart
Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
3 Tahun Lagi Masuk Anggota OECD, RI Ditargetkan Jadi Negara Maju

3 Tahun Lagi Masuk Anggota OECD, RI Ditargetkan Jadi Negara Maju

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com