Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Sesi Turun, Rupiah Stagnan

Kompas.com - 30/01/2024, 09:45 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (30/1/2024). Sementara itu, mata uang garuda stabil pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pada pukul 09.24 WIB, IHSG berada pada level 7.145,05 atau turun 12,12 poin (0,17 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.157,17.

Sebanyak 193 saham melaju di zona hijau dan 204 saham di zona merah. Sedangkan 237 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,1 triliun dengan volume 2,7 miliar saham.

Baca juga: IHSG Hari Ini Bakal Lanjutkan Kenaikan? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Founder WH Project William Hartanto mengatakan, dalam pergerakan yang kemungkinan rebound ini, IHSG berpotensi menguji kembali level 7.200, yang mana dulunya adalah level pendukung yang sangat dipertahankan.

Dia mengatakan, sejauh ini masih ada potensi downtrend. Namun selama level 7.090 masih mampu dipertahankan, atau setidaknya IHSG bisa bertahan di atas MA60 ada harapan potensi downtrend ini berakhir dan IHSG menguat kembali di bulan Februari 2024.

“Secara teknikal terbentuk inside bar dengan volume perdagangan yang tinggi, ini memberikan sinyal rebound untuk IHSG,” kata William.

Bursa Asia mixed dengan kenaikan Nikkei 0,17 persen (61,6 poin) ke level 36.088,5 dan Strait Times naik 0,23 persen (7,1 poin) ke posisi 3.147,46. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong melemah 1,9 persen (304,97 poin) ke posisi 15.772,27 dan Shanghai Komposit turun 0,57 persen (16,5 poin) ke posisi 2.866,85.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini stabil. Melansir data Bloomberg, pukul 09.21 WIB rupiah berada pada level Rp 15.810 per dollar AS atau stagnan dibanding penutupan sebelumnya.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah dibayangi oleh pergerakan indeks dollar AS. Pagi ini Indeks dollar AS terlihat bergerak sedikit melemah dibandingkan sebelumnya.

“Pelaku pasar masih mewaspadai hasil FOMC. Ada ekspektasi bahwa pernyataan The Fed mungkin akan lebih dovish atau sudah menghilangkan kemungkinan kenaikan suku bunga acuan tahun ini,” kata Ariston kepada Kompas.com.

“Rupiah kelihatannya masih berkonsolidasi di kisaran Rp 15.800 per dollar AS hari ini. Ada peluang penguatan rupiah tapi mungkin tidak besar,” tambah dia.

Di sisi lain ketegangan geopolitik global masih membayangi pergerakan pasar keuangan. Konflik yang setiap saat memanas bisa mendorong pelaku pasar masuk kembali ke aset aman di dollar AS dan emas.

Ariston memperkirakan rupiah hari ini bisa menguat ke kisaran support Rp 15.800 per dollar AS, dengan potensi pelemahan ke kisaran Rp 15.850 per dollar AS.

Baca juga: IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau, Saham GIAA, BRIS, hingga ADMR Melesat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com