Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Faisal Basri: Menteri yang Mau Mundur Didatangi Tim | Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,05 Persen

Kompas.com - 06/02/2024, 05:40 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Soal Gejolak Kabinet, Faisal Basri: Menteri yang Mau Mundur Didatangi Tim

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri mengungkapkan, ada tim yang mendatangi para menteri yang ingin mundur dari jabatannya.

Tim 'khusus' ini yang disebut-sebut membuat para menteri mengurungkan niatnya untuk mundur.

Pernyataan Faisal itu berkaitan dengan gejolak yang terjadi di Kabinet Indonesia Maju di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sejumlah menteri dikabarkan mau mundur karena suasana kabinet sudah tidak nyaman lagi.

"Ada beberapa menteri yang ada naga-naga (bau-baunya) mundur, didatangi oleh tim gitu," ujarnya saat ditemui di Hotel Manhattan, Jakarta, Senin (5/2/2024).

Siapa tim khusus tersebut? Simak di sini

2. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,05 Persen pada 2023

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2023 tumbuh sebesar 5,05 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Realisasi itu lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi tahun 2022 sebesar 5,31 persen. Kinerja ekonomi sepanjang tahun lalu tak lepas dari kinerja pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2023 yang sebesar 5,04 persen (yoy).

Realisasi ini lebih pesat dibandingkan sebelumnya. Secara lebih rinci, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2023 tercatat sebesar 5,04 persen, lalu di kuartal II-2023 tumbuh sebesar 5,17 persen, dan pada kuartal III-2023 tumbuh sebesar 4,94 persen.

Baca selengkapnya di sini

3. Pemicu Melambatnya Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 sebesar 5,05 persen.

Meskipun masih positif, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat dari tahun sebelumnya sebesar 5,31 persen.

Perlambatan tersebut terjadi seiring dengan melambatnya sejumlah sumber pertumbuhan ekonomi nasional. Dilihat berdasarkan komponen pengeluaran, sumber pertumbuhan yang berasal dari konsumsi rumah tangga dan perdagangan internasional melambat.

BPS mencatat konsumsi rumah tangga yang merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional, trumbuh sebesar 4,82 persen. Laju pertumbuhan ini lebih lambat dari tahun 2022 sebesar 4,94 persen.

Simak selengkapnya di sini

4. Tepis Pertemuan Menkeu-Megawati Bahas Mundur, Airlangga: Sri Mulyani Kawan Saya...

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, turut menanggapi pertemuan antara Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga mengaku tidak mengetahui topik pembahasan antara Sri Mulyani dengan Megawati.

Namun, Ketua Umum Partai Golkar itu meyakini, dalam pertemuan tersebut tidak dibahas terkait isu yang belakangan ramai dibicarakan, yakni kesiapan mundur Sri Mulyani dari posisi menteri keuangan.

Selengkapnya baca di sini

5. Isu Anggaran Kementerian Dipotong 5 Persen untuk Bansos, Ini Kata Menteri KKP

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, merespons pernyataan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto yang menyebut anggaran setiap kementerian dipotong sebesar 5 persen untuk bantuan sosial (bansos).

Trenggono mengatakan, dirinya belum mengetahui bahwa anggaran kementerian dipotong 5 pesen untuk bansos.

"Saya belum tahu," kata Trenggono saat ditemui di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (5/2/2024). "Itu pak sekjen ya, saya belum monitor," sambungnya.

Simak selengkapnya di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com