Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi Ekonomi RI di Bawah Kepemimpinan Prabowo-Gibran, Ekonom: Tak Jauh Beda dari Jokowi...

Kompas.com - 19/02/2024, 14:31 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Direktur Ekonomi Digital dan Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda memproyeksikan kondisi ekonomi Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bakal tidak jauh berbeda dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Berdasarkan hitung cepat atau quick count,  pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dari dua paslon lain.

"Tentu kebijakan Prabowo-Gibran tidak jauh berbeda dengan Jokowi, genjot infrastruktur dan pembangunan fisik secara masif," kata Nailul saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/2/2024).

Baca juga: Tetap Optimistis, BI Sebut Ekonomi RI Bisa Tumbuh 5,5 Persen pada 2024

Nailul mengatakan, dengan strategi yang sama, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap di angka 5 persen.

Menurut dia, faktor investasi di bawah Kementerian Investasi saat ini pun belum bisa mengangkat pertumbuhan ekonomi.

"Faktor investasi di bawah Bahlil pun belum bisa mengangkat pertumbuhan ekonomi. Komposisi menteri yang kemungkinan ada beberapa pos yang sama, saya rasa kemungkinan akan sama kebijakan yang diambil," ujarnya.

Nailul juga mengatakan, program kampanye Prabowo-Gibran lebih menyasar ke biaya yang sifatnya tidak menghasilkan efek ke pertumbuhan ekonomi, setidaknya dalam jangka pendek-menengah. Program jangka pendek masih sama, pembangun infrastruktur dan hilirisasi.

"Efeknya relatif terbatas. Jadi saya rasa pertumbuhan ekonomi masih mirip selama pemerintahannya Pak Jokowi, 5 persenan," tuturnya.

Lebih lanjut, Nailul menambahkan, proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) juga akan terus dilanjutkan Prabowo Gibran. Ia menilai, APBN akan semakin berat bila kebijakan Jokowi dijalankan bersamaan dengan program Prabowo-Gibran.

"Makan siang gratis, dan beberapa kebijakan lainnya akan menguras APBN. Larinya akan ke utang negara. Jika kebijakan masih ugal-ugalan saya rasa utang bisa naik 1,5 hingga 2 kali lipat di tahun 2029. Ini yang harus kita kawal," ucap dia.

Baca juga: Prabowo-Gibran Unggul di Quick Count, Pengusaha: Satu Putaran Akan Berikan Kepastian...

Pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, unggul 58,48 persen dalam hitung cepat (quick count) Litbang Kompas, Sabtu (17/2/2024).

Data itu didapat dari hasil hitung cepat Litbang Kompas pada pukul 12.14 WIB.

Sementara itu, pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, mendulang 25,21 persen suara.

Lalu, pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapatkan 16,31 persen suara.

Perolehan suara tersebut diperoleh dari data penghitungan yang masuk sebesar 99,80 persen dari total 2.000 TPS sampel.

Quick count Litbang Kompas dalam Pemilu 2024 menggunakan metodologi stratified random sampling dan memiliki margin of error sebesar 1 persen. Quick count ini dibiayai secara mandiri oleh Harian Kompas.

Hasil quick count ini bukanlah hasil resmi. Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan melakukan rekapitulasi suara secara berjenjang dari tingkat terendah sampai tertinggi, yakni tempat pemungutan suara (TPS), lalu kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional.

Menurut Komisioner KPU RI Hasyim Asy’ari, penetapan hasil rekapitulasi suara dilakukn paling lambat 35 hari setelah pemungutan suara.

Oleh karena pemungutan suara digelar secara serentak pada 14 Februari 2024, penetapan rekapitulasi suara nasional dilakukan paling lambat pada 20 Maret 2024.

Baca juga: Prabowo Bakal Pangkas Subsidi BBM demi Program Makan Siang Gratis? Ini Penjelasan TKN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com