Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Konversi Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng SMK

Kompas.com - 21/02/2024, 16:29 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berupaya menggenjot konversi motor berbasis bahan bakar minyak (BBM) ke motor berbasis listrik. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan melibatkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Kementerian ESDM pun melakukan sosialisasi program konversi motor BBM ke listrik dengan melibatkan 16 SMK di Jabodetabek. Melalui pengenalan proses teknis konversi ini, diharapkan SMK dapat berpartisipasi aktif dalam memperkuat ekosistem sepeda motor listrik.

"Kami melihat program konversi kendaraan BBM menjadi kendaraan listrik ini sangat penting, kami harapkan dukungan Bapak/Ibu sekalian untuk mendidik calon generasi muda kedepan yang dapat mengawal transisi energi di Indonesia, khususnya transisi di sektor transportasi," ujar Direktur Konservasi Energi Kementerian ESDM Gigih Udi Atmo dalam keterangannya, Rabu (21/2/2024).

Baca juga: Menteri ESDM: Yang Daftar Konversi Motor Listrik Banyak, tapi STNK-nya Bodong

Ilustrasi motor listrik, sepeda motor listrik.SHUTTERSTOCK/ARIES HENDRICK APRIYANTO Ilustrasi motor listrik, sepeda motor listrik.
Ia menilai, keterlibatan generasi muda untuk menjadi pionir dalam adopsi teknologi ramah lingkungan dapat menjadi kunci keberhasilan untuk mencapai tujuan transisi energi yang berkelanjutan.

Maka dari itu, kegiatan sosialisasi akan terus dilakukan ke SMK, termasuk dengan melakukan kunjungan kerja ke salah satu bengkel konversi.

Selain itu, dilakukan dengan menyelenggarakan pelatihan singkat mengenai program konversi motor untuk para guru SMK.

Lebih lanjut, Gigih mengatakan, saat ini sudah terdapat 34 bengkel konversi bersertifikat yang terdaftar di Kementerian Perhubungan, namun baru 13 bengkel konversi yang menjadi mitra Kementerian ESDM untuk melaksanakan program bantuan pemerintah.

Baca juga: Mudahkan Pengguna, PLN Akan Standarisasi Sistem Swap Baterai Motor Listrik

Ilustrasi motor listrik. dok. Shutterstock/Marc Calleja Ilustrasi motor listrik.

Adapun program bantuan pemerintah yang dimaksud yakni memberikan subsidi biaya konversi motor BBM ke motor listrik sebesar Rp 10 juta per unit, naik dari sebelumnya sebesar Rp 7 juta per unit.

"Saat ini sudah ada 3 pendaftar baru, sehingga mudah-mudahan dalam satu atau dua minggu ini akan bertambah menjadi 16 bengkel utama," kata dia.

Selain melibatkan SMK dan menaikkan besaran subsidi, upaya menggenjot konversi motor listrik juga dilakukan dengan memperluas cakupan penerima subsidi.

Kini penerima bantuan tidak hanya terbatas pada perseorangan, melainkan juga kelompok masyarakat atau swadaya masyarakat serta lembaga pemerintah atau non-pemerintah.

Baca juga: Realisasi Konversi Motor Listrik Baru 181 Unit Motor

Sebelumnya, realisasi program konversi motor listrik hanya mencapai 181 unit di 2023 dari target sebanyak 50.000 unit.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, pada dasarnya masyarakat yang mendaftar program konversi motor listrik cukup banyak. Namun, terkendala saat pemeriksaan administrasi di mana ditemukan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) motor tersebut banyak yang bodong.

"Yang daftar banyak, tapi ternyata banyak yang STNK-nya bodong," ujarnya di Kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Jakarta, Jumat (16/2/2024).

Meski demikian, Arifin memastikan, pihaknya terus berupaya agar masyarakat berminat mengikuti program konversi motor listrik. Ia juga mendorong agar masyarakat mau mengkonversi motor tua berbahan bakar minyak menjadi motor listrik.

Baca juga: Menperin Bakal Keluarkan Aturan Standarisasi Baterai Motor Listrik

"Karena kalau enggak pakai cara apa lagi? Industrinya masih motor baru belum membangun, daya beli juga. Salah satunya ya motor-motor tua ini yang harus kita bisa coba dorong untuk dikonversi," kata Arifin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com