Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Oktavirasa, Cintanya pada Seni Merajut dan Kaligrafi Berbuah Sukses Usaha Fesyen Ramah Lingkungan

Kompas.com - 22/02/2024, 08:30 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Oktavirasa, seorang pelaku UMKM di bidang fesyen asal Rembang sukses mengembangkan busana dengan konsep ramah lingkungan.

Berawal dari kegemarannya di bidang seni yakni merajut dan kaligrafi untuk hiasan dinding, Oktavirasa mulai belajar teknik ecoprint dalam membuat busana.

Fesyen ecoprint menjadi tren saat ini dengan banyak peminat karena memadukan keindahan corak dengan torehan warna eksotis dari pewarna alami.

Menangkap peluang bisnis itu, Oktavirasa mulai membuat busana dengan produk fesyen motif alam menggunakan teknik ecoprint. Usahanya tersebut dimulai saat di bangku kuliah.

“Saya mengembangkan dan merancang busana yang ternyata disukai oleh teman-teman dan kerabat, banyak pesanan dan saya mulai untuk merintis usaha OKVISA Craft pada 2015,” kata Oktavirasa kepada Kompas.com.

Baca juga: Kisah Inspiratif Dini Nurul Islami, Guru Honorer yang Sukses Raih Impian lewat Shopee Affiliate dan Shopee Live

Wanita yang akrab disapa Okta itu, mengatakan bahwa hobi yang ia tekuni sejak kecil tak disangka ternyata bisa menjadi sumber pendapatan.

“Alhamdulilah usaha telah berkembang pesat,” lanjut dia.

Bahkan, Karya fesyen terbaik Okta berhasil tampil di sejumlah ajang fashion show bergengsi tanah air, seperti Muslim Fashion Festival (MUFFEST) di Jakarta pada tahun 2023 dan Festival Payung Indonesia di Prambanan pada 2020.

Baca juga: Kisah Edy, Jual Bakso Pentol di Tengah Proyek Triliunan Rupiah Bernama IKN

Untuk semakin mendorong bisnisnya, Okta bergabung dengan pendampingan Rumah BUMN (RB) Rembang yang dikelola anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), yaitu PT Semen Gresik. Okta juga tergabung dalam Asosiasi Eco-printer Indonesia (AEPI).

Lewat pendampingan usaha, kini Okta tak hanya membuat busana saja, tapi juga aksesoris seperti tas, dompet, bahkan sepatu. Okta bahkan mampu menjual hingga 100 produk setiap bulannya.

“Selain busana, sekarang saya juga sudah memproduksi tas, dompet, dan sepatu,” jelas dia.

“Setiap bulannya, rata-rata saya bisa menjual sampai 100 produk, mulai dari kain, pakaian jadi dan produk kerajinan. Untuk harga produk bervariasi, berkisar dari Rp 250.000 hingga Rp 1,5 juta," tambah Okta.

Baca juga: Kisah Sanip, Bertahan di Tengah Stigma Serba Mahal SCBD

 


Menurut Okta, kualitas produk fesyen ecoprint, mempunyai kualitas yang tidak kalah dengan teknik konvensional, bahkan terbilang kuat dan awet karena menggunakan bahan dasar kain berserat alami, dan pewarna dari tanaman, daun, atau bunga.

Untuk mendukung usahanya itu, Okta membudidayakan beragam tanaman, seperti mahoni, secang, kalpataru, daun lanang, daun truja, hingga kenikir atau cosmos, untuk digunakan dalam proses cetak produk.

“Proses cetak dengan teknik ecoprint tidak menyisakan limbah sehingga ramah lingkungan. Dari sisi kualitas, warna yang dihasilkan juga lebih alami dan tidak beracun. Ini adalah bentuk tanggung jawab moral terhadap pelanggan dan lingkungan,” jelas Okta.

Bikin pelatihan merajut

Selain memastikan produk yang ramah lingkungan, Okta membagikan ilmunya dengan memberikan pelatihan merajut pakaian secara gratis, bagi kaum perempuan di toko dan rumah produksi OKVISA Craft yang berlokasi di Jl. Dokter Soetomo No Rembang.

“Semoga hasil pelatihan bermanfaat sebagai bekal keterampilan untuk membantu ekonomi keluarga,” lanjut dia.

Okta mengatakan, sejak bergabung di RB Rembang pada 2020, ia mengaku banyak mendapat pendampingan berupa pelatihan untuk peningkatan keterampilan dan pemasaran produk.

Kini, OKVISA Craft telah memiliki banyak pelanggan yang tidak hanya berasal dari Rembang, tetapi juga berbagai daerah lain di Jawa Tengah seperti Semarang dan Magelang, serta daerah lain di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Riau, hingga Kalimantan.    

“Lewat pendampingan ini ada pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan membuka wawasan baru seputar public speaking, product branding dan digital marketing. Pendampingan yang diberikan secara intensif sangat membantu kami UMKM untuk naik kelas,” ujar Okta.

Peran Semen Indonesia

Terpisah, Corporate Secretary Semen Indonesia, Vita Mahreyni mengatakan pihaknya memiliki tanggung jawab untuk mendorong UMKM berkembang lebih maju dan berkelanjutan.

“RB Rembang memberikan treatment khusus kepada OKVISA Craft dan UMKM binaan lainnya yang memiliki semangat sama, dengan membuka kesempatan lebih luas untuk mengikuti pameran-pameran,” ujar Vita.

Beberapa pameran yang diselenggarakan seperti Future SMEs Village  Side Event G20 di Bali pada 2022, hingga Tong Tong Fair di Belanda pada 2022.

Selain pameran, produk OKVISA Craft juga dipromosikan dalam program flash sale atau life sale di marketplace, serta digunakan untuk kebutuhan suvenir perusahaan.

“Pembangunan berkelanjutan di Indonesia perlu kolaborasi dari semua pihak. Kami terus mendorong pemangku kepentingan termasuk UMKM, untuk bersama-sama menjadikan faktor lingkungan dan sosial sebagai top of mind dan budaya dalam menjalankan usaha," tegas Vita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar 13 Bandara yang Layani Angkutan Haji 2024

Daftar 13 Bandara yang Layani Angkutan Haji 2024

Whats New
Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Earn Smart
Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Whats New
SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

Whats New
PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Whats New
Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com