Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Apa dengan Eskalator Stasiun KRL? Di Stasiun Manggarai Tiba-tiba "Berbalik Arah", di Stasiun Bekasi "Mati" Berbulan-bulan

Kompas.com - 23/02/2024, 05:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

Sementara Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai, lamanya perbaikan eskalator di Stasiun Bekasi menunjukkan pemerintah dan operator masih kurang sensitif terhadap pelayanan publik.

Sebab seharusnya, Kemenhub maupun PT KAI Commuter (KCI) sudah menyiapkan cadangan suku cadang impor itu sejak awal sehingga ketika terjadi kerusakan atau perlu dilakukan perawatan eskalator, suku cadang itu sudah ada dan siap digunakan.

Selain itu, seharusnya pihak operator stasiun menggunakan eskalator pabrikan yang melayani pelayanan setelah pembelian atau after sales service di Indonesia.

"Pabrikan seharusnya juga ada after sales service yang buka in call di Indonesia. Apalagi jika sudah dipakai masif di Indonesia," ucap Ketua YLKI Tulus Abadi kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Baca juga: Problematika Eskalator Stasiun Bekasi yang Bikin Pengguna KRL Berduka

Senada, Pengamat transportasi sekaligus Ketua Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas ketika dihubungi Kompas.com beberapa waktu lalu mendorong penggunaan suku cadang eskalator buatan dalam negeri, agar perbaikan eskalator rusak bisa cepat dilakukan.

Apalagi, menurut Darmaningtyas, penggunaan eskalator atau lift sudah marak di gedung-gedung di Indonesia sehingga pasti ada pabrikan yang menyediakan suku cadang eskalator.

Eskalator di Stasiun Manggarai sendiri rusak disebabkan karena kelebihan beban atau overload, menurut DJKA.

Untuk perbaikan eskalator Stasiun Manggarai sendiri, KCI berkoordinasi dengan DJKA, dalam hal ini Balai teknik Perkeretapian Kelas 1 Jakarta. Perbaikannya diestimasi akan memakan waktu sepekan, lantaran komponennya bukan impor. 

(Tim Redaksi: Isna Rifka Sri Rahayu, Rully R Ramli, Sakina Rakhma Diah Setiawan, Yoga Sukmana, Akhdi Martin Pratama, Erlanga Djumena)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com