Perubahan cuaca ini dapat mengganggu produksi pertanian, menyebabkan penurunan luas tanam, dan bahkan gagal panen.
Dampaknya adalah ketidakstabilan pasar, dengan peningkatan harga dan ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan.
Pemerintah telah melakukan impor beras sebagai upaya untuk memenuhi permintaan yang tinggi dan memastikan ketersediaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) serta kebutuhan Bantuan Sosial.
Meskipun saat itu merupakan musim panen raya petani padi, pemerintah menyatakan bahwa impor tersebut diperlukan karena dampak El Nino yang menyebabkan penurunan produksi beras.
Namun, kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran akan ketergantungan dan potensi kebangkrutan bagi petani di Indonesia jika terus dilanjutkan.
Hampir setiap tahun pemerintah menghadapi tantangan serius terkait produksi beras yang tak sebanding dengan lonjakan konsumsi.
Langkah proaktif diperlukan untuk meningkatkan produksi beras dengan memperhitungkan potensi musim kemarau yang datang.
Sementara itu, program pangan alternatif harus didorong sebagai langkah cepat untuk mengatasi penurunan produksi beras dalam negeri.
Pemerintah juga harus fokus pada promosi pola makan yang seimbang serta diversifikasi pangan untuk mengurangi ketergantungan pada beras sebagai sumber karbohidrat utama.
Dengan langkah-langkah tepat, pemerintah dapat meningkatkan produksi beras, mengantisipasi musim kemarau, dan mengurangi kerentanan terhadap fluktuasi pasokan beras di dalam negeri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.