Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidrogen Jadi Bahan Bakar Energi Bersih, Penggunaannya Diharap Makin Meluas untuk Sektor Transportasi

Kompas.com - 26/02/2024, 16:55 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Bahan bakar hidrogen perlu didorong agar penggunaannya sebagai sumber energi alternatif bagi sektor transportasi. Tak hanya untuk motor dan mobil, tapi juga bisa untuk kereta api, kapal laut, bahkan untuk pembangkit tenaga listrik.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (PUSKEPI) Sofyano Zakaria. Ia juga berpendapat, peresmian SPBU Hidrogen oleh PT PLN (Persero) di Senayan, Jakarta, untuk pertama kalinya, patut mendapatkan apresiasi.

Hidrogen sendiri merupakan produk sampingan dari pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) dan pembangkit listrik tenaga panasbumi (PLTP) PLN.

Baca juga: Ada di Senayan, Indonesia Kini Punya SPBU Hidrogen

 

Hal ini, kata Sofyano, menjadi bukti bahwa PLN serius mewujudkan Net Zero Emisi yang telah diamanatkan dunia lewat G20.

"Pemerintah sudah sangat perlu mendorong agar energi hidrogen dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif bagi sektor transportasi. Pemerintah perlu segera membuat peraturan dan kebijakan yang mampu mendorong percepatan penggunaan energi alternatif yang adalah clean energy," kata Sofyano melalui keterangan pers, Senin (26/2/2024).

Ia menambahkan, hidrogen jadi bahan bakar ramah lingkungan karena reaksi kimia antara hidrogen dan oksigen hanya menghasilkan air sebagai produk sampingan.

"Sehingga tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca atau polusi udara," katanya.

Baca juga: Harga Bahan Bakar Hidrogen Lebih Murah dari BBM, Ini Hitungan PLN

PLN resmikan SPBU hidrogen pertama di Indonesia

Sebagai informasi, PT PLN (Persero) melalui anak usahanya, PLN Indonesia Power, resmi mengoperasikan stasiun pengisian hidrogen atau hydrogen refueling station (HRS) untuk kendaraan pada Rabu (21/2/2024).
HRS yang berlokasi di Senayan, Jakarta tersebut merupakan SPBU hidrogen pertama di Indonesia.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, teknologi transportasi hijau berkembang sangat cepat, mulai dari kendaraan listrik hingga kendaraan hidrogen.

Baca juga: Pengembangan Green Hidrogen Jadi Salah Satu Upaya Percepatan Pengembangan Panas Bumi RI

PLN pun terus melakukan inovasi untuk memfasilitasi setiap perkembangan teknologi.

"Ternyata ada lagi teknologi yaitu green hydrogen menggunakan fuel cell, dan PLN siap mendukung transformasi green transportation, baik itu EV maupun hidrogen," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (21/2/2024).

Ia menuturkan, hidrogen HRS Senayan dipasok dari 22 green hydrogen plant (GHP) milik PLN. Total GHP tersebut mampu memproduksi 203 ton per tahun green hydrogen.

Baca juga: Biaya Bahan Bakar Hidrogen Diklaim Lebih Murah dari BBM, Bagaimana Dengan Harga Mobilnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com