Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hunian Non-ASN di IKN Diprioritaskan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Kompas.com - 27/02/2024, 20:04 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) akan menyediakan hunian untuk kalangan selain Aparatur Sipil Negara (non-ASN) di IKN, Kalimantan Timur.

Hal ini diungkapkan Juru Bicara OIKN Tory Pantouw dan Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono saat media briefing virtual, Selasa (27/2/2024).

"Jadi akan ada persil-persil rumah hunian non-ASN juga di IKN," kata Tory.

Sementara Agung mengungkapkan, penyediaan hunian untuk kalangan non-ASN akan dilakukan melalui badan usaha otorita (BUO). Hunian ini diutamakan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Baca juga: Starlink Sudah Sampaikan Minat Berinvestasi di IKN

"Kalau BUO sebagai master developer dan salah satunya ini yang sedang disiapkan adalah bagaimana BUO berperan dalam penyediaan hunian untuk non-ASN terutama MBR," ucap Agung.

Sebab nantinya, IKN bukan kota yang hanya dihuni ASN tetapi ada juga masyarakat awam seperti karyawan swasta, pedagang, pebisnis, hingga pekerja informal.

"Kita dengan ini memastikan IKN akan menjadi bukan hanya kota ASN tapi kota yang inklusif karena hadirnya berbagai lapisan masyarakat yang nantinya akan pindah dan bekerja di sana misalnya di hotel, rumah sakit," ujar Agung.

Baca juga: Furnitur Rumah dan Perkantoran di IKN Diisi Produk Dalam Negeri

Prediksi penduduk IKN

Pemerintah memproyeksikan jumlah penduduk di IKN pada 2045 akan mencapai 2 juta orang.

Chief of Economist OIKN Fauziah Zen mengatakan, perkiraan jumlah penduduk IKN sebanyak 2 juta orang itu juga berasal dari berbagai kalangan, baik Aparatur Sipil Negara (ASN) serta aparatur hukum dan keamanan beserta keluarganya sekitar 400.000 orang.

Kemudian sisanya berasal dari penduduk daerah lain yang bermigrasi ke IKN baik untuk urusan pekerjaan, pendidikan, maupun bisnis serta penduduk lokal.

Baca juga: PUPR Gelontorkan APBN Rp 68,57 Triliun untuk Bangun Sarana Prasarana Dasar IKN

"Jadi kalau dibilang IKN akan jadi kota eksklusif, saya rasa enggak ya. Kayak sekarang Jakarta kan terbuka, siapa aja bisa berkunjung. Main ke teman, urus urusan dengan pemerintahan, wisata, sekolah, dan sebagainya," ujarnya melalui telepon, dikutip Jumat (23/2/2024).

OIKN juga tidak akan membatasi penduduk dari wilayah lainnya untuk menetap di IKN. Itu artinya, ekosistem penduduk di IKN akan beragam dari lapisan, latar belakang, asal daerah, hingga pekerjaan.

"Apakah setiap orang bisa menetap? Kalau ada kepentingan, ya bisa saja menetap. Misalnya, saya tinggal di Jakarta karena saya bekerja di Jakarta. Anda juga tinggal di Jakarta karena ada pekerjaan di Jakarta kan," ucapnya.

Baca juga: Groundbreaking Kelima di IKN Dilaksanakan Pekan Ini, Ada Kantor Bank Mandiri dan BRI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com