Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASN di IKN Mulai Bekerja Oktober 2024

Kompas.com - 22/02/2024, 09:30 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendayaangunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) memastikan pada Oktober 2024 para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah mulai bekerja.

Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan Kemenpan RB Erwan Agus Purwanto mengatakan, mulai bekerjanya ASN di IKN ini dimulai setelah masa kabinet pemerintahan yang baru. Pasalnya, presiden dan wakil presiden terpilih dijadwalkan akan dilantik pada Oktober 2024.

"Presiden dan wakil presiden terpilih harus di Ibu Kota Negara, berarti kalau kita lihat itu tentu pada saat pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Oktober mestinya sudah ada ASN yang ada di sana, sudah berjalan," ujarnya saat ditemui di Hotel Pullman Central Park, Jakarta, Rabu (21/2/2024).

Sebagai informasi, jadwal perpindahan ASN ke IKN berubah dari semua ditargetkan Juli 2024 menjadi Agustus 2024 lantaran sebagian tempat di IKN akan digunakan untuk upacara 17 Agustusan.

"Kalau target bapak presiden nanti ada upacara juga 17 Agustus di IKN. Jadi timelinenya saya kira akan menyesuaikan. Kalau menurut undang-undang kan presiden dan wakil presiden dilantik, jadi nanti tentu Oktober mestinya sudah akan berjalan," ucapnya.

Baca juga: ASN Pindah ke IKN Bakal Dapat Tunjangan Tambahan dan Sederet Fasilitas

Platform "smart government" INA Digital

Selain itu, dia juga memastikan kegiatan pemerintahan di IKN Masih akan tetap berjalan meski jumlah ASN yang dipindahkan ke IKN pada tahap pertama berkurang dari sebelumnya ditargetkan hampir 12.000 orang lalu menjadi 6.000 orang.

Sebab, kegiatan pemerintahan nantinya akan memanfaatkan teknologi sehingga dapat dilaksanakan secara hybrid menggunakan platform smart government yang saat ini tengah dikembangkan.

Platform smart government ini akan menghubungkan antara ASN yang ada di IKN dengan ASN yang ada di Jakarta maupun daerah-daerah lainnya sehingga ASN yang ada di IKN akan tetap bisa bekerja.

"ASN yang ada di IKN secara fisik tentu akan secara hybrid disupport dari ASN yang ada di mana-mana. Kolaborasi antara yang di Jakarta maupun yang ada di daerah," ucapnya.

Baca juga: Bangunan Belum Rampung, Jumlah ASN Pindah ke IKN Dikurangi Jadi 6.000 Orang

Dia mengatakan, saat ini platform smart government yang bernama INA Digital sedang dipersiapkan KemenpanRB dan akan diluncurkan pada Maret atau April mendatang.

Adapun platform ini didukung oleh Peraturan Presiden Nomor 82/2023 tentang Percepatan Transformasi Digital dan Keterpaduan Layanan Digital Nasional yang telah diterbitkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Untuk yang govtech sendiri, dengan adanya perpres tersebut ini Menteri PanRB sebagai koordinator untuk mengimplementasikan govtech tersebut. sekarang tahapannya sedang persiapan, nanti akan segera diluncurkan," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas mengungkapkan, jumlah ASN yang pindah ke IKN dikurangi menjadi 6.000 orang. Sebab, kata dia, pemindahan ASN disesuaikan dengan jumlah tempat yang sudah rampung dibangun.

"Jadi totalnya yang akan pindah itu 11.916 orang, tapi karena bangunan di sana yang siap 6.000 maka 6.000 (orang) dulu," kata Azwar dalam Raker Kementerian Perdagangan secara virtual melalui kanal Youtube Kemendag, Selasa (20/2/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com