Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asosiasi "Leasing": 80 Persen Pembelian Kendaraan Listrik Masih Tunai

Kompas.com - 05/03/2024, 17:42 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menyampaikan, 80 persen pembelian kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) saat ini masih didominasi pembelian tunai.

Ketua APPI Suwandi Wiratno menyebut, hal ini karena pembeli kendaraan listrik saat ini masih merupakan orang kelas atas.

"Pembeli EV hari ini paling tidak orang yang cukup dananya dan kedua dia mau first experience, maka pembeli EV hari ini masih 80 persen orang beli tunai," kata dalam konferensi pers Peluncuran Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perusahaan Pembiayaan, Selasa (5/3/2024).

Baca juga: Berlaku Hingga Akhir 2025, Impor Kendaraan Listrik Bebas Bea Masuk

Ilustrasi mobil listrik, kendaraan listrik. SHUTTERSTOCK/MIKE FLIPPO Ilustrasi mobil listrik, kendaraan listrik.
Untuk itu, permintaan pembiayaan untuk kendaraan listrik memang belum dapat tumbuh optimal.

Belum lagi kendaraan listrik saat ini memang masih memiliki harga yang tinggi atau berada di atas Rp 600 juta.

"Kendaraan yang kami biayai rata-rata sekitar Rp 200 juta, atau dikenal dengan LCGC," imbuh dia.

Ke depan, Suwandi berharap dengan semakin derasnya merek yang menggarap kendaraan listrik, dapat memunculkan kendaraan listrik yang harganya terjangkau.

Baca juga: Terapkan Bisnis Ramah Lingkungan, Distribusi Farmasi Argon Group Pakai Kendaraan Listrik

Di sisi lain, pembangunan infrastruktur kendaraan listrik seperti pengadaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) juga tetap perlu digencarkan.

"Dan pastinya kita menuju ke sana, kita bicara sustainable financing tidak hanya di Indonesia tetapi ada di seluruh dunia," tandas dia.

Ilustrasi kendaraan listrik, mobil listrik. SHUTTERSTOCK/HALFPOINT Ilustrasi kendaraan listrik, mobil listrik.

Sebagai informasi, pemerintah secara resmi telah memberlakukan 10 program khusus untuk percepatan kendaraan listrik berbasis baterai (KLBB) di Indonesia.

Direktur Industri Maritim Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin Hendro Martono menjelaskan, adanya program insentif ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi konsumen dan produsen.

Baca juga: Penyaluran Kredit Kendaraan Listrik BCA Finance Masih di Bawah 5 Persen

Untuk konsumen, keberadaan program bantuan seperti pemberian subsidi atau pemotongan pajak diyakini bisa meningkatkan daya beli dan menambah minat.

Sedangkan untuk produsen, keberadaan program-program bantuan ini diharapkan mampu menjadi stimulus. Tidak hanya dalam pemasaran dan penjualan, tapi juga membuka peluang investasi baru.

“Program-program stimulus lewat pemberian insentif ini bisa membuka iklim investasi baru, jadi membuka pintu pula untuk produsen-produsen manufaktur,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

Whats New
Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

Whats New
Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Whats New
Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Whats New
Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com