JAKARTA, KOMPAS.com - Profil risiko investasi adalah kunci penting dalam merencanakan portofolio investasi yang sukses.
Profil risiko adalah indikator yang mengukur seberapa besar seorang investor bersedia menghadapi risiko dalam upayanya untuk mencapai tujuan keuangan.
Dengan memahami profil risiko, seorang investor dapat memilih instrumen investasi yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan mereka, sehingga memaksimalkan potensi keuntungan dan mengelola risiko yang mungkin terjadi.
Baca juga: Cara Beli Investasi Sukuk Ritel SR020 di Aplikasi Bibit
Dikutip dari laman resmi OCBC, Kamis (7/3/2024), profil risiko investasi dapat dibagi menjadi empat kategori utama, yaitu agresif, moderat, konservatif, dan sangat konservatif.
Investor dengan profil agresif memiliki tujuan jangka panjang untuk pertumbuhan nilai investasi maksimal dan cenderung bersedia menahan fluktuasi pasar.
Di sisi lain, investor yang lebih konservatif lebih memilih stabilitas dan likuiditas, bahkan jika itu berarti potensi keuntungan yang lebih kecil.
Beberapa faktor utama mempengaruhi profil risiko investasi seseorang ialah usia, pendapatan, tanggungan keuangan, dan pengetahuan tentang investasi.
Baca juga: Mau Beli Investasi SR020? Ini Daftar 30 Mitra Distribusi dan Linknya
Seperti contohnya investor muda mungkin memiliki profil risiko yang lebih tinggi karena memiliki lebih banyak waktu untuk pulih dari kerugian.
Adapun investor yang lebih tua atau yang memiliki tanggungan keuangan mungkin lebih memilih profil risiko yang lebih konservatif karena memiliki tujuan yang lebih dekat.