Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Nugroho SBM
Dosen Universitas Diponegoro

Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang

Mencermati Kenaikan Harga Emas

Kompas.com - 09/03/2024, 09:48 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

HARGA emas dunia sampai artikel ini ditulis terus mengalami kenaikan. Harga emas di pasar spot dilaporkan mengalami kenaikan 0,46 persen menjadi 2.158,12 dollar AS per ons, dan mencapai level tertinggi sepanjang masa di 2,164.09 dollar AS per ons selama jam perdagangan Asia.

Besaran harga itu memecahkan rekor sebelumnya yang dicapai pada perdagangan pada Selasa (5/3/2024), dengan emas di pasar spot menyentuh level 2.114,99 dollar AS per ons.

Serta rekor yang dicetak pada perdagangan pada Rabu (6/3/2024), dengan harga emas di pasar spot menyentuh level 2.152,09 dollar AS per ons (Kompas.com, 8/03/2024).

Mengikuti harga dunia, harga emas di Indonesia juga mengalami kenaikan. Kini harga emas PT aneka Tambang (Antam) menyentuh level Rp 1.199.000 per gram dari hari sebelumnya yang berada di level Rp 1.186.000 per gram.

Harga itu kembali tercatat sebagai rekor tertinggi sepanjang sejarah, memecahkan rekor sebelumnya yang dicetak pada perdagangan pada Rabu (6/3/2024).

Harga buyback emas Antam, yaitu harga ketika pemegang emas PT Antam ingin menjual kembali emas Antam miliknya juga melonjak ke level Rp 1.092.000 per gram dari sebelumnya di level Rp 1.079.000 per gram.

Fator mempengaruhi harga emas

Ada beberapa faktor penentu harga emas di pasar dunia yang kemudian menentukan harga emas di Indonesia.

Pertama, nilai dollar Amerika Serikat (AS). Sampai saat ini dollar AS masih merupakan mata uang kuat dunia dan diterima hampir di semua negara di dunia sebagai alat tukar dan alat pembayaran (istilahnya mata uang yang convertible).

Di samping itu, dollar AS juga digunakan alat penyimpan kekayaan atau investasi. Banyak alat penyimpan kekayaan atau investasi lainnya antara lain emas. Biasanya antara emas dan dollar AS saling menggantikan atau saling substitusi.

Jika nilai dollar AS meningkat, dalam arti menyimpan uang dalam dollar AS menguntungkan karena berbagai faktor, misalnya, kebijakan The Fed (Bank Sentral AS) meningkatkan suku bunganya (Fed Rate), maka orang akan menjual atau menukar emas dengan dollar AS.

Sebaliknya, jika nilai dollar AS menurun (berarti meyimpan dalam dollar AS tidak menguntungkan), maka orang akan menukar dollar AS dengan emas.

Faktor inilah yang menyebabkan harga emas dunia naik akhir-akhir ini dikarenakan permintaannya naik.

Hal itu disebabkan pernyataan Ketua The Fed Jermy Powell bahwa inflasi di AS sudah mulai menurun ke target The Fed sebesar 2 persen sehingga besar kemungkinan Fed Rate akan mulai ditutunkan.

Dilaporkan sebanyak 72 persen pelaku pasar (pemilik uang) yakin bahwa Fed Rate memang akan diturunkan mulai Juni 2024 (Kompas.com, 8/03/2024).

Kedua, cadangan emas bank sentral. Bank sentral berbagai negara biasanya mempunyai aset dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah cadangan emas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Whats New
Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

BrandzView
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Whats New
Resmi Melantai di BEI, Saham Emiten Aspal SOLA Naik 30 Persen

Resmi Melantai di BEI, Saham Emiten Aspal SOLA Naik 30 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com