Anda mungkin tidak memajukan karier dengan cara yang terukur yang membantu Anda membangun keterampilan dan menjadi lebih baik.
“Ini mengurangi kesan sebagai kandidat berkaliber tinggi,” terang Mustain.
Selain itu, ini mengubah dinamika percakapan dengan HRD. Sekarang, mereka tidak berusaha meyakinkan Anda tentang peluang kerja yang bagus karena mereka menginginkan Anda di perusahaan tersebut.
Baca juga: 5 Tips Bijak Menggunakan Media Sosial agar Aman Ketika Dicek HRD
Sebaliknya, Anda mencoba meyakinkan mereka untuk mempertimbangkan Anda.
Nolan Church, CEO Continuum dan mantan perekrut Google, mengatakan, memasang banner "open to work" di profil LinkedIn terasa sepeerti putus asa bagi HRD.
"Ini seperti meminta bantuan," ujar dia.
Terakhir, jika Anda menganggur, jangan unggah kondisi atau status pengangguran Anda di media sosial, terutama jika Anda cenderung melakukannya karena merasa dirugikan. Mustain mencontohkan unggahan seperti berikut.
Baca juga: Cara Membuat Profil LinkedIn untuk Fresh Graduate agar Dilirik HRD
“Saya baru saja diberhentikan dan saya punya dua anak di rumah dan saya sangat membutuhkan pekerjaan lain, secepat mungkin. Jadi jika Anda bisa memperkenalkan saya kepada setiap orang yang Anda kenal yang memiliki kemungkinan lowongan, saya akan sangat berterima kasih.”
Meski sedih dan menimbulkan simpati, orang-orang yang mengunggah status serupa terlihat sangat terluka, terang Mustain.
"Pada akhirnya, mereka menunjukkan kelemahan dengan cara yang mirip dengan orang-orang yang menyertakan banner "open to work" di profil LinkedIn mereka. Jelas mereka membutuhkan sesuatu," imbuhnya.