Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Arip Muttaqien
Akademisi, Peneliti, dan Konsultan

Doktor ekonomi dari UNU-MERIT/Maastricht University (Belanda). Alumni generasi pertama beasiswa LPDP master-doktor. Pernah bekerja di ASEAN Secretariat, Indonesia Mengajar, dan konsultan marketing. Saat ini berkiprah sebagai akademisi, peneliti, dan konsultan. Tertarik dengan berbagai topik ekonomi, pembangunan berkelanjutan, pembangunan internasional, Asia Tenggara, monitoring-evaluasi, serta isu interdisiplin. Bisa dihubungi di https://www.linkedin.com/in/aripmuttaqien/

50 Tahun ASEAN-Australia: Menakar Hubungan Ekonomi

Kompas.com - 13/03/2024, 15:26 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

ANTHONY Albanese, Perdana Menteri Australia memberikan pernyataan pada Pertemuan Tingkat Tinggi Khusus ASEAN-Australia di Melbourne, “Lebih dari wilayah lain, Asia Tenggara adalah takdir masa depan Australia.”

Tahun ini menandai lima dekade hubungan antara ASEAN dengan Australia. Sebagai Mitra Wicara (Dialogue Partners) pertama ASEAN tahun 1974, berbagai kerja sama sudah dilakukan, meliputi politik dan keamanan, ekonomi, dan sosial budaya.

Nilai perdagangan antara ASEAN dan Australia adalah 101 miliar dollar AS, yang berkontribusi hanya 2,6 persen dari total perdagangan ASEAN (2022).

Perdagangan antarnegara ASEAN (intra-ASEAN) memberikan kontribusi terbesar pada total perdagangan di ASEAN dengan 22 persen.

Diikuti oleh Tiongkok (19 persen), Amerika Serikat (11 persen), dan Uni Eropa (7,7 persen). Selain itu, Jepang (7 persen), Korea Selatan (5,8 persen), Taiwan (4,9 persen), dan India (2,9 persen).

Dari sudut pandang Australia, Tiongkok adalah mitra perdagangan terbesar dengan kontribusi sebesar 28 persen.

Asia Tenggara berada di posisi kedua sebagai mitra perdagangan terbesar dengan kontribusi sebesar 15 persen. Kontribusi ini tetap stabil antara 14 hingga 15 persen selama lebih dari dua dekade.

Perbandingan kedua fakta tersebut menunjukkan perbedaan pandangan tiap pihak terhadap mitra dagangnya.

Dengan mempertimbangkan bahwa setiap wilayah memiliki pasar domestik dan jarak yang berbeda satu sama lain, lebih akurat untuk membandingkan pertumbuhan nilai perdagangan.

Antara tahun 2010 dan 2022, nilai perdagangan antara ASEAN dan Australia mengalami pertumbuhan sebesar 76 persen, atau rata-rata 4,8 persen per tahun.

Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan tahunan perdagangan ASEAN sebesar 5,6 persen. Ini menandakan bahwa masih terdapat ruang untuk meningkatkan perdagangan antara ASEAN dan Australia.

Dalam periode sama, perdagangan antara ASEAN dan Tiongkok tumbuh sebesar 9,8 persen per tahun, menunjukkan dinamika perdagangan yang lebih kuat.

Sebagai tambahan, perdagangan ASEAN dengan Taiwan tumbuh 7,6 persen, dengan Amerika Serikat 7,3 persen, Korea Selatan 6,7 persen, dan India 5,9 persen per tahun.

Pada 2022, ASEAN menerima total investasi sebesar 225 miliar dollar AS, di mana hanya 2 miliar dollar AS atau kurang dari 1 persen yang berasal dari Australia.

Sebagian besar investasi datang dari Amerika Serikat (16 persen), diikuti oleh investasi intra-ASEAN (12 persen), Jepang (12 persen), Uni Eropa (11 persen), dan Tiongkok (6.9 persen).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com