Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapada Lowongan Kerja Bodong, Berikut Ciri-cirinya

Kompas.com - 17/03/2024, 23:59 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengingatkan kepada para pencari kerja agar hati-hati terhadap penipuan lowongan pekerjaan.

Pasalnya, tidak sedikit lowongan kerja bodong dengan penawaran menggiurkan namun isinya kosong. Modus penipuan ini biasanya mengincar para lulusan baru atau fresh graduate yang sedang mencari lowongan.

"Tetap berhati-hati dengan lowongan kerja yang tidak bertanggung jawab ya Rekanaker!," tulis akun Instagram @Kemnaker, dikutip Minggu (17/3/2024). 

Baca juga: Taspen Buka Pendaftaran Mudik Gratis 2024, Simak Syarat dan Rutenya

Ciri-ciri lowongan kerja bodong

Berikut adalah ciri-ciri lowongan kerja bodong yang perlu diwaspadai oleh para pencari kerja: 

  • Menggunakan email dan website gratisan yang memiliki kemiripan domain perusahaan terkait.
  • Media penyebaran via SMS, dengan respon cepat dan buru-buru untuk mengajak interview.
  • Melakukan telepon langsung menyampaikan kiriman balasan lalu minta untuk ditindaklanjuti.
  • Menawarkan gaji tinggi, padahal level yang ditawarkan hanya sebagai staf biasa.
  • Mencantumkan foto karyawan atau hal yang terkait dengan perusahaan untuk meyakinkan korbannya.
  • Meminta untuk mengirimkan sejumlah uang untuk biaya administrasi atau keperluan lainnya.

Baca juga: Link Daftar Mudik Gratis Kemehub 2024 dengan Kapal Laut dan Kereta Api

Tips menghindari penipuan lowongan kerja

Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda agar terhindar dari penipuan lowongan kerja palsu.

1. Lakukan riset secara mendalam

Sebelum mengirimkan lamaran kerja, sangat penting untuk melakukan riset terhadap perusahaan yang menawarkan lowongan. Telusuri situs web resmi perusahaan untuk memastikan keabsahan lowongan tersebut.

Selain itu, cek juga reputasi perusahaan melalui media sosial dan platform lainnya. Anda juga bisa meluangkan waktu untuk mencari informasi lebih lanjut tentang perusahaan tersebut, termasuk review dari karyawan atau mantan karyawan.

2. Jaga informasi pribadi

Pastikan Anda selalu berhati-hati dalam memberikan informasi pribadi, terutama jika belum melewati proses seleksi dan belum diterima secara resmi oleh perusahaan.

Hindari memberikan informasi sensitif seperti nomor rekening bank, nomor KTP, atau nomor kartu kredit sebelum Anda mendapatkan konfirmasi penerimaan kerja dari perusahaan secara sah.

Baca juga: Kementerian BUMN Rombak Jajaran Direksi Hutama Karya, Simak Rinciannya

3. Jangan mengeluarkan biaya untuk proses lamaran kerja

Berhati-hatilah terhadap pihak yang meminta pembayaran atau uang muka dalam proses penerimaan kerja.

Sebagian besar perusahaan yang sah tidak akan meminta calon karyawan untuk membayar biaya pendaftaran atau biaya lainnya dalam tahap seleksi.

Jika Anda diminta untuk membayar sejumlah uang sebagai syarat untuk mendapatkan pekerjaan, waspadalah, karena hal tersebut dapat menjadi indikasi adanya penipuan.

4. Hubungi kontak resmi perusahaan

Pastikan untuk menghubungi perusahaan menggunakan kontak resmi yang telah terverifikasi. Cari tahu nomor telepon dan alamat kantor perusahaan yang dapat diandalkan, dan pastikan bahwa informasi tersebut sesuai dengan yang tertera di situs web resmi perusahaan.

Baca juga: Mengenal Investasi Single Stock Futures dan Perbedaannya dengan Saham

5. Waspada penawaran kerja yang terlalu menggiurkan

Waspadalah terhadap penawaran yang terkesan tidak masuk akal, karena hal tersebut dapat menjadi tanda-tanda adanya praktik penipuan. Jangan lupa untuk selalu melakukan pengecekan lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com