Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Kebijakan Moneter: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Contohnya

Kompas.com - 22/03/2024, 06:25 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Kebijakan moneter adalah istilah yang tentu sudah tidak asing lagi bagi mereka yang berkecimpung di sektor keuangan. Apa itu kebijakan moneter dan tujuannya?

Kebijakan moneter adalah strategi atau langkah-langkah yang diambil oleh otoritas moneter suatu negara, biasanya bank sentral, untuk mengatur suplai uang, suku bunga, dan kondisi keuangan lainnya dalam perekonomian.

Mengutip laman Bank Indonesia (BI), salah satu tujuan dari kebijakan moneter adalah untuk mencapai stabilitas nilai mata uang negara, dalam hal ini rupiah.

Kemudian tujuan lainnya dari kebijakan moneter adalah memelihara stabilitas sistem pembayaran, serta turut menjaga stabilitas sistem keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan sebagaimana tercantum dalam pada pasal 7 UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia.

Baca juga: Jenis-jenis Kebijakan Moneter untuk Mengatasi Inflasi

UU Nomor 23 Tahun 1999 telah mengalami beberapa kali revisi. Terakhir, regulasi yang mengatur kebijakan moneter adalah UU Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan.

Konsep stabilitas nilai Rupiah mencakup kestabilan harga barang dan jasa serta nilai tukar Rupiah. Kestabilan harga barang dan jasa secara umum diukur dari inflasi yang rendah dan stabil.

Sementara itu, kestabilan nilai tukar Rupiah diukur dari kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara lain.

Baca juga: Apa Itu Kebijakan Moneter: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Pengaruhnya

Tujuan kebijakan moneter

Tujuan kebijakan moneter dapat bervariasi tergantung pada kondisi ekonomi dan kebijakan pemerintah maupun bank sentral. Namun, secara umum, tujuan kebijakan moneter adalah sebagai berikut:

1. Stabilitas harga

Salah satu kebijakan moneter adalah menciptakan dan menjaga stabilitas harga dalam perekonomian. Stabilitas harga mencakup mengendalikan tingkat inflasi agar tetap dalam kisaran yang dapat diterima oleh masyarakat dan menghindari deflasi yang dapat mengganggu aktivitas ekonomi.

2. Pertumbuhan ekonomi

Kebijakan moneter juga bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan menjaga stabilitas harga dan menciptakan kondisi moneter yang kondusif, kebijakan moneter dapat membantu memfasilitasi investasi, konsumsi, dan kegiatan ekonomi lainnya yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

3. Stabilitas sistem keuangan

Salah satu kebijakan moneter adalah untuk menciptakan stabilitas dalam sistem keuangan. Ini melibatkan mengurangi risiko kegagalan lembaga keuangan, menghindari krisis keuangan yang merusak, dan memastikan kelancaran fungsi pasar keuangan.

4. Mengurangi pengangguran

Meskipun bukan tujuan utamanya, kebijakan moneter juga dapat memengaruhi tingkat pengangguran dalam perekonomian. Pengaturan suku bunga dan kebijakan lainnya dapat memengaruhi tingkat permintaan agregat dan investasi, yang pada gilirannya dapat memengaruhi tingkat pengangguran.

5. Stabilitas nilai tukar

Dalam beberapa negara, stabilisasi nilai tukar mata uang juga menjadi salah satu tujuan kebijakan moneter. Ini penting terutama untuk negara-negara yang mengadopsi sistem nilai tukar tetap atau yang sangat tergantung pada perdagangan internasional.

6. Distribusi pendapatan dan kesejahteraan

Beberapa kebijakan moneter juga dapat dirancang untuk memperhatikan distribusi pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Misalnya, pengaturan suku bunga dapat mempengaruhi biaya pinjaman bagi rumah tangga dan perusahaan, yang dapat memengaruhi kesejahteraan berbagai kelompok dalam masyarakat.

Baca juga: Data Ekonomi RI Positif, BI Diminta Tak Terapkan Kebijakan Moneter Restriktif

Instumen atau jenis kebijakan moneter

Sebagaimana diketahui, kebijakan moneter adalah kebijakan yang diambil bank sentral untuk menjaga stabilitas mata uang dan sektor keuangan lainnya.

Ada beberapa jenis kebijakan moneter yang dapat diterapkan oleh bank sentral untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah disebutkan sebelumnya. Berikut adalah beberapa jenis kebijakan moneter yang umum:

1. Kebijakan suku bunga

Yang termasuk kebijakan moneter adalah pengaturan suku bunga. Bank sentral dapat menggunakan kebijakan suku bunga untuk mempengaruhi aktivitas ekonomi.

Jika bank sentral menaikkan suku bunga, biaya pinjaman menjadi lebih tinggi, yang dapat mengurangi aktivitas pinjaman, investasi, dan konsumsi. Sebaliknya, penurunan suku bunga dapat merangsang aktivitas ekonomi.

2. Operasi pasar terbuka

Salah satu kebijakan moneter adalah dapat mempengaruhi likuiditas di pasar keuangan dengan membeli atau menjual sekuritas pemerintah.

Jika bank sentral ingin meningkatkan likuiditas, mereka dapat membeli sekuritas, dan sebaliknya, jika mereka ingin mengurangi likuiditas, mereka dapat menjual sekuritas.

3. Pengaturan persyaratan cadangan

Yang termasuk kebijakan moneter adalah aturan pencadangan. Bank sentral dapat mengatur persyaratan cadangan yang harus dipenuhi oleh bank-bank komersial.

Menurunkan persyaratan cadangan dapat meningkatkan likuiditas bank, sedangkan menaikkannya dapat mengurangi likuiditas.

4. Kebijakan diskonto

Salah satu kebijakan moneter adalah bank sentral dapat menetapkan tingkat suku bunga diskonto, yaitu suku bunga yang dikenakan pada pinjaman yang diberikan kepada bank-bank komersial. Perubahan dalam suku bunga diskonto dapat mempengaruhi biaya pinjaman bank dan, akibatnya, aktivitas ekonomi.

5. Forward guidance

Bank sentral juga dapat menggunakan forward guidance untuk mempengaruhi harapan pasar terkait kebijakan moneter di masa mendatang. Dengan memberikan informasi tentang rencana kebijakan moneter di masa depan, bank sentral dapat mempengaruhi keputusan ekonomi sekarang.

6. Quantitative easing (QE)

QE adalah kebijakan di mana bank sentral membeli aset keuangan jangka panjang, seperti obligasi pemerintah atau hipotek, dari pasar terbuka untuk meningkatkan likuiditas dan menurunkan suku bunga jangka panjang.

7. Negative interest rates

Beberapa bank sentral telah menerapkan suku bunga negatif di negara mereka, di mana bank-bank komersial dikenakan biaya untuk menyimpan uang di bank sentral.

Hal ini dilakukan untuk merangsang aktivitas pinjaman dan investasi dengan mendorong bank-bank untuk meminjamkan uang mereka daripada menyimpannya.

Setiap jenis kebijakan moneter memiliki kelebihan dan kelemahan sendiri, dan bank sentral sering kali menggunakan kombinasi dari berbagai jenis kebijakan untuk mencapai tujuan-tujuan stabilitas keuangan.

Baca juga: Pengertian Cadangan Minimum dalam Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah kebijakan yang berkaitan dengan upaya menjaga stabilitas keuangan termasuk rupiah.ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko Kebijakan moneter adalah kebijakan yang berkaitan dengan upaya menjaga stabilitas keuangan termasuk rupiah.

Contoh kebijakan moneter Bank Indonesia

Dalam mengatur suku bunga acuan, Bank Indonesia menetapkan suku bunga acuan, yaitu BI 7-Day Reverse Repo Rate, yang merupakan tingkat suku bunga yang digunakan dalam transaksi pasar uang antarbank.

Penyesuaian suku bunga ini dapat dilakukan untuk mengendalikan inflasi, mengatur likuiditas di pasar uang, atau merespons perubahan kondisi ekonomi.

Selain itu Bank Indonesia melakukan operasi pasar terbuka dengan membeli atau menjual surat berharga pemerintah atau instrumen keuangan lainnya di pasar sekunder. Tindakan ini bertujuan untuk mengatur likuiditas di pasar keuangan dan mempengaruhi suku bunga.

Bank Indonesia juga menerapkan kebijakan inflasi targeting dengan menetapkan target inflasi sebagai dasar untuk pengambilan kebijakan moneter.

Di mana Bank Indonesia secara rutin mempublikasikan target inflasi dan berusaha mencapainya dengan menggunakan instrumen-instrumen kebijakan moneter yang tersedia.

Kemudian contoh lainnya kebijakan moneter adalah BI menerapkan kebijakan makroprudensial untuk mengatur risiko-risiko sistemik di sektor keuangan, seperti rasio pinjaman terhadap nilai properti atau rasio utang pemerintah terhadap PDB.

Yang termasuk kebijakan moneter adalah pengaturan suku bunga, di instrumen ini salah satu kebijakan moneter adalah Repo yang dilakukan Bank Indonesia.KOMPAS.COM/Ahmad Riyadi Yang termasuk kebijakan moneter adalah pengaturan suku bunga, di instrumen ini salah satu kebijakan moneter adalah Repo yang dilakukan Bank Indonesia.

Baca juga: Kebijakan Moneter: Definisi, Tujuan, Instrumen, dan Contohnya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com