JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Jago Tbk atau Bank Jago mencetak laba bersih setelah pajak (net profit after tax) senilai Rp 72 miliar sepanjang 2023.
Capaian tersebut tumbuh 355 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 16 miliar.
Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung mengatakan, laba bersih Bank Jago ditopang oleh penambahan jumlah nasabah, dana pihak ketiga (DPK), dan penyaluran kredit.
Baca juga: Sasar Nasabah Sendiri, Bank Jago Luncurkan Direct Lending Semester I-2024
"Pada akhir 2023 jumlah nasabah Bank Jago mencapai 10,2 juta nasabah, termasuk 8,1 juta nasabah funding pengguna aplikasi Jago," ujar dia dalam keterangan resmi, Jumat (22/3/2024).
Ia menambahkan, jumlah pengguna aplikasi Jago bertambah 3 juta nasabah, dibandingkan dengan posisi akhir 2022 sebanyak 5,1 juta nasabah.
Penambahan ini juga dipengaruhi oleh peluncuran GoPay Tabungan by Jago pada Oktober 2023 lalu.
Dengan penambahan nasabah, DPK Bank Jago tercatat Rp 12,1 triliun pada 2023. Jumlah itu, tumbuh 46 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilial Rp 8,3 triliun.
Baca juga: Cara Tarik Tunai Bank Jago di ATM Terdekat
"Lebih dari 65 persen DPK berasal dari current account and savings account (CASA)," imbuh dia.
CASA alias dana murah Bank Jago tercatat senilai Rp 7,9 triliun. Sementar sebanyak 34,7 persen atau senilai Rp 4,2 triliun merupakan simpanan nasabah dalam bentuk deposito.
Lebih lanjut, Arief menerangkan, Bank Jago membukukan penyaluran kredit senilai Rp 13 triliun sampai akhir 2023. Jumlah itu tumbuh 38 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 9,4 triliun.