Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik Lebaran, Kemenhub: Harga Tiket Pesawat Masih Dalam Koridor

Kompas.com - 22/03/2024, 15:09 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan sejauh ini belum ada maskapai yang melanggar aturan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat.

Hal ini merespons keluhan warganet di media sosial terkait mahalnya harga tiket pesawat pada periode Lebaran 2024 ini. Bahkan salah satunya ada yang menyebut harga tiket pesawat Jakarta-Padang tembus Rp 4,76 juta.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, harga tiket pesawat kelas ekonomi dari berbagai maskapai sampai saat ini masih sesuai aturan.

Baca juga: Garuda Indonesia dan Citilink Tebar 42.000 Tiket Pesawat dengan Diskon 70 Persen

"Sampai saat ini kami belum menemui pelanggaran TBA, karena kami masih pantau harga masih dalam koridor," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/3/2024).

Dia mengimbau masyarakat untuk mencermati jenis penerbangan saat akan membeli tiket pesawat di online travel agent (OTA).

Pasalnya, ada connecting flight yang harga tiketnya lebih mahal dibandingkan direct flight lantaran penerbangan tersebut melakukan transit selama beberapa saat di sejumlah bandara sebelum menuju bandara tujuan.

Bahkan kata Adita, sangat wajar jika harga tiket pesawat pada connecting flight meningkat 2-3 kali lipat dibandingkan harga tiket direct flight. Adapun harga tiketnya tergantung pada rute connecting flight-nya.

Hal tersebut seperti yang terjadi dalam salah satu unggahan warganet di X atau Twitter beberapa waktu lalu yang menyebut harga tiket pesawat Jakarta-Padang mencapai Rp 4,76 juta sampai Rp 5,39 juta.

Baca juga: Puncak Mudik Lebaran Diprediksi 6 April 2024, Pemudik Perlu Antisipasi Jalan Tol Ini

Padahal jika dicermati tangkapan layar yang dibagikan akun warganet itu, terlihat harga tiket yang dimaksud merupakan connecting flight. Penerbangan ini melakukan 1 dan 2 kali transit dengan pesawat dari maskapai Batik Air dan Super Air Jet.

"Harga di OTA perlu dicermati apakah flight direct atau connecting. Karena TBA adalah tarif satu penerbangan per rute," ucapnya.

Selain itu, dia menekankan harga tiket pesawat yang harus mengikuti aturan TBA dan tarif batas bawah (TBB) hanyalah kelas ekonomi saja. Sedangkan tarif kelas bisnis merupakan wewenang maskapai.

Perlu dipahami juga bahwa harga tiket pesawat itu terdiri dari beberapa komponen selain tarif yang diatur pemerinta, seperti pajak, Iuran Wajib Pesawat Udara (IWPU), dan tarif pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U).

"Maka tarif nett yang dibayar penumpang bisa jadi memang lebih tinggi dari TBA karena ada komponen tersebut," tuturnya.

Baca juga: Mudik Lebaran Pakai Mobil Baru? Ini Kata Perencana Keuangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com