Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Airlangga Sebut Tingkat Inklusi Keuangan Nasional Naik jadi 88,7 Persen pada 2023

Kompas.com - 22/03/2024, 15:42 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mencatat, tingkat inklusi keuangan nasional kembali meningkat pada 2023. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inklusi keuangan mencapai 88,7 persen pada 2023.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, angka tersebut meningkat sekitar 3 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 85,1 persen. Selain itu, angka inklusi tahun lalu lebih tinggi dari target yang ditetapkan pemerintah, yakni sebesar 88 persen.

"Kita lihat tingkat inklusi keuangan terus mengalami peningkatan sejak ditetapkan SNKI (Strategi Nasional Keuangan Inklusif) 2016, dengan peningkatan rata-rata per tahun sebesar 3 point percentage," ujar dia, dalam gelaran Rapat Koordinasi Dewan Nasional Keuangan Inklusif, di Jakarta, Jumat (22/3/2024).

Baca juga: OJK: Literasi Keuangan Syariah Naik Signifikan, tapi Inklusi Masih Rendah

"Di tahun 2023 tingkat inklusi keuangan Indonesia tercatat sebesarr 88,7 persen, ini lebih tinggi dari tahun lalu yang sebesar 85,1 persen, dan ini lebih tinggi dari target yaitu 88 persen," sambungnya.

Peningkatan itu diikuti dengan tingkat kepemilikan akun lembaga keuangan resmi yang naik. Tercatat, tingkat kepemilikan akun pada tahun 2023 sebesar 76,3 persen, melonjak dari tahun 2021 sebesar 65,4 persen.

Walaupun kedua indikator utama inklusi keuangan itu meningkat, masih terdapat sejumlah permasalahan yang dihadapi. Salah satunya ialah tingkat literasi atau pemahaman keuangan yang masih rendah, sehingga menciptakan kesenjangan dengan tingkat inklusi.

"Masih rendahnya tingkat literasi keuangan, dan belum meratanya penggunaan layanan keuangan digital, dan masyarakat belum memiliki literasi terhadap layanan keuangan sebesar 50,32 persen," tuturnya.

Oleh karenanya, pemerintah dan para pemangku kepentingan terkait melalui Dewan Nasional Keuangan Inklusif berencana melakukan penajaman pelaksanaan strategi nasional di bidang keuangan. Lewat penajaman ini, DNKI menargetkan pertumbuhan tingkat inklusi keuangan sebesar 1 persen setiap tahunnya.

"Di tahun 2024 beberapa target yang perlu dicapai tingkat inklusif keuangan, ditargetkan sebesar 90 persen," ucap Airlangga.

Baca juga: Kolaborasi Bank dan Tekfin Dorong Percepatan Inklusi Keuangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com