"Economics of Happiness": Indonesia Tidak Cukup Bahagia?

Untuk mempercepat peningkatan kualitas hidup, ada beberapa aspek prinsipil yang perlu diperhatikan, di antaranya adalah hak mendapatkan pekerjaan dengan upah layak dan hak atas keseimbangan antara kehidupan pribadi dan kerja (work-life balance).

Selain itu, penting juga untuk memastikan akses terhadap layanan kesehatan berkualitas, pendidikan terjangkau, perumahan yang layak dan terjangkau, pencegahan terhadap korupsi, penegakan hukum terhadap korupsi, serta masih banyak hal lain.

Pembenahan di sektor-sektor tersebut harus menjadi agenda prioritas, terlebih lagi mengingat prediksi pertumbuhan ekonomi yang akan melambat dalam dua hingga tiga dekade ke depan. Ketika bonus demografi sudah habis, namun belum mampu keluar dari jebakan negara berkembang (middle-income trap).

Ini menjadikan visi Indonesia Emas 2045, yaitu menjadi negara maju, semakin lebih sulit untuk diwujudkan dan berpotensi hanya menjadi rencana di atas kertas.

Hal ini, secara tidak langsung, dapat memengaruhi indeks kebahagiaan di Indonesia, berpotensi mengakibatkan stagnasi terhadap tingkat kebahagiaan nasional.