Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Sesi Melemah, Rupiah Naik Tipis

Kompas.com - 26/03/2024, 09:55 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (26/3/2024). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pada pukul 09.32 WIB, IHSG berada pada level 7.360,97 atau turun 16,7 poin (0,23 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.377,76.

Sebanyak 246 saham melaju di zona hijau dan 178 saham di zona merah. Sedangkan 181 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 2,6 triliun dengan volume 4 miliar saham.

Baca juga: IHSG Ditutup Menguat, Rupiah Melemah Sentuh Rp 15.800 Per Dollar AS

Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus, memprediksi, IHSG hari ini berpotensi melemah. Sentimen yang membayangi IHSG hari ini adalah ketidakpastian yang muncul dari data - data AS.

Maximilianus menilai, The Fed semakin yakin untuk memangkas tingkat suku bunga, karena seperti yang disampaikan oleh Powell, bahwa The Fed terfokus kepada 2 hal, yaitu inflasi dan ketenagakerjaan. Saat ini inflasi mulai bergerak turun sedangkan ketenagakerjaan juga bergerak melemah, dan tentu saja kedua hal tersebut merupakan yang diinginkan oleh The Fed sebelumnya.

“Pekan ini akan menjadi pekan yang penuh dengan ketidakpastian, namun juga harapan. Yuk kita coba nantikan, sejauh mana IHSG akan bertahan ditengah ketidakpastian. Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah dengan support dan resistance di level 7.300 – 7.400. Masih ada potensi penguatan, namun tetap hati - hati,” jelas Maximilianus.

Bursa Asia mayoritas hijau dengan kenaikan Strait Times 0,74 persen (23,58 poin) pada level 3.221,68, Shanghai Komposit naik 0,1 persen (2,8 poin) ke posisi 3.029,18, dan Hang Seng Hong Kong naik 0,61 persen (100,9 poin) pada level 16.574,55. Sementara itu, Nikkei terkoreksi 0,12 persen (49,7 poin) ke posisi 40.364,39.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 9.28 WIB rupiah berada pada level Rp 15.796 per dollar AS atau naik 4 poin (0,02 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 15.800 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pergerakan positif IHSG didukung oleh sentimen Bank Sentral China yang kembali menyuntikan likuiditas via 7 day reverse repo pagi ini sebesar 150 miliar yuan setelah kemarin juga melakukan hal yang sama dengan besaran 50 miliar yuan.

"Suntikan ini harusnya memberikan sentimen positif untuk aset berisiko seperti rupiah. Pagi ini indeks saham Asia juga bergerak positif," kata Ariston kepada Kompas.com.

Tapi di sisi lain, pelaku pasar masih mencermati sikap the Fed yang tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga acuannya karena data inflasi yang masih bertahan di atas level target 2 persen dan beberapa data ekonomi AS masih cukup bagus.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah bisa bergerak menguat ke arah Rp 15.750 per dollar AS dengan potensi pelemahan ke arah Rp 15.830 hingga Rp 15.850 per dollar AS.

Baca juga: IHSG Hari Ini Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Whats New
Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com