Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mampukah IHSG Menguat Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Kompas.com - 28/03/2024, 08:40 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan menguat pada Kamis (28/3/2024). Sebelumnya, IHSG pada penutupan Rabu (27/3/2024) berakhir di zona merah pada level 7.310,09 atau turun 0,75 persen (55,5 poin).

Founder WH Project William Hartanto mengatakan, jika fokus pada analisis teknikal, IHSG mencoba kembali area MA60. MA60 seringkali menjadi support terakhir sebelum konfirmasi pembalikan arah tren.

Namun, jika pelemahan saham big caps semakin berlanjut, tekanan IHSG yang besar bisa membuat IHSG memasuki tren melemah.

“Secara teknikal, IHSG menguji area MA60, secara historikal MA60 selalu bisa dipertahankan namun ini membuat perdagangan akhir pekan menjadi semakin spekulatif. IHSG akan mengalami patah tren jika MA60 ini tidak berhasil dipertahankan,” kata William.

William memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak dalam kecenderungan menguat, pada range 7.280 – 7.377.

Baca juga: Mirae Asset Sekuritas Prediksi Pasar Obligasi Masih Stabil hingga Semester II-2024

Berbeda, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan hari ini IHSG berpeluang mengalami pelemahan.

Sentimen yang membayangi pasar, dari eksternal, China kembali mendapatkan momentum pemulihan ekonomi, dimana data Industrial Profits YTD YoY mengalami kenaikkan dari sebelumnya -2,3 persen menjadi 10,2 persen. 

Dari Internal, pemerintah telah memastikan ketersediaan stok pangan tetap aman menjelang lebaran. Namun yang menjadi pertanyaan adalah saat ini harga pangan tercatat masih tinggi seperti beras, bawang putih, daging ayam, dan telur ayam.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 7.300 – 7.400,” kata Maximilianus.

Baca juga: IHSG Turun 0,75 Persen, TPIA, GOTO, dan EXCL Top Lossers

 


Adapun rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas, antara lain:

1. BinaArtha

MDKA rekomendasi buy on weakness, support 2.180, resistance 2.490 - 3.250, target 2.490.

MEDC rekomendasi buy on weakness, support 1.375, resistance 1.550 - 1.840, target 1.550.

PGEO rekomendasi buy on weakness, support 1.065, resistance 1.240 - 1.530, target 1.240.

2. WH Project

JSMR rekomendasi buy, support 5.525, resistance 6.200.

ADRO rekomendasi buy, support 2.700, resistance 2.900.

SMGR rekomendasi buy, support 5.800, resistance 6.000.

3. Pilarmas Investindo

PGAS last price 1.355, support 1.335, resistance 1.385, target 1.380

MYOR last price 2.570, support 2.540, resistance 2.700, target 2.690

DEWA last price 64, support 62, resistance 68, target 67

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com