Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Sesi, IHSG dan Rupiah Masih Lesu

Kompas.com - 28/03/2024, 10:29 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (28/3/2024). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pada pukul 09.20 WIB, IHSG berada pada level 7.287 atau turun 23 poin (0,32 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.310,09.

Sebanyak 189 saham melaju di zona hijau dan 209 saham di zona merah. Sedangkan 183 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,6 triliun dengan volume 2,3 miliar saham.

Baca juga: Mampukah IHSG Menguat Hari Ini? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Berbeda, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan hari ini IHSG berpeluang mengalami pelemahan.

Sentimen yang membayangi pasar, dari eksternal, China kembali mendapatkan momentum pemulihan ekonomi, dimana data Industrial Profits YTD YoY mengalami kenaikkan dari sebelumnya -2,3 persen menjadi 10,2 persen. ?

Dari Internal, pemerintah telah memastikan ketersediaan stok pangan tetap aman menjelang lebaran. Namun yang menjadi pertanyaan adalah saat ini harga pangan tercatat masih tinggi seperti beras, bawang putih, daging ayam, dan telur ayam.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 7.300 – 7.400,” kata Maximilianus.?

Bursa Asia mixed dengan kenaikan Shanghai Komposit 0,23 persen (6,9 poin) ke posisi 3.000,09, dan Hang Seng Hong Kong 0,5 persen (81,32 poin) pada level 16.474,16. Sementara itu, Strait Times melemah 0,18 persen (5,9 poin) pada level 3.245,71, dan Nikkei terkoreksi 1,2 persen (499 poin) ke posisi 40.263,69.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 9.16 WIB rupiah berada pada level Rp 15.884 per dollar AS atau turun 26 poin (0,17 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 15.858 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, sentimen pasar tidak berubah. Pelaku pasar masih mewaspadai sikap the Fed yang tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga acuan.

Arsiton bilang, pelaku pasar juga masih menantikan data penting AS yang akan dirilis malam ini dan besok malam yaitu data PDB dan data indikator inflasi untuk mengonfirmasi sikap The Fed.

“Bila inflasi terlihat masih meninggi, the Fed bisa makin mantap menunda pemangkasan dan ini akan kembali mendorong penguatan dollar AS,” ujar Ariston kepada Kompas.com.

Indeks dollar AS masih terlihat menguat di atas kisaran 104 pagi ini yang artinya dollar AS masih menguat terhadap major currencies.

Dollar AS pun terlihat menguat terhadap Mata uang emerging market pagi ini seperti dollar Singapore, won Korea, Rand Afrika Selatan, peso Philipina, dan Bath Thailand. Rupiah bisa ikut melemah terhadap dollar AS hari ini.

Ariston memperkirakan rupiah bisa melemah ke arah Rp 15.880 - Rp 15.900 per dollar AS. Potensi support di sekitar Rp 15.820 per dollar AS - Rp 15.800 per dollar AS.

Baca juga: IHSG Turun 0,75 Persen, TPIA, GOTO, dan EXCL Top Lossers

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com