Ratih menjelaskan bahwa proses penyaluran LNG hingga ke pelanggan membutuhkan rantai distribusi yang lebih panjang dibandingkan dengan gas pipa, karena melibatkan proses tambahan seperti pendinginan, transportasi, penyimpanan, dan regasifikasi.
Meski demikian, dia menegaskan bahwa PGN tidak mewajibkan pelanggan menggunakan LNG. Opsi LNG disediakan untuk menjadi solusi ketika terjadi penurunan pasokan gas pipa.
"Kami akan terus mengoptimalkan pemanfaatan pasokan gas pipa yang tersedia dari masing-masing pemasok gas. Jika terdapat kekurangan, kami akan menawarkan pasokan gas LNG sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan gas industri saat ini," ucapnya.
Selain itu, PGN telah memiliki jaringan infrastruktur gas yang terintegrasi, yang memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan alokasi pasokan gas pipa dan LNG untuk memenuhi permintaan di berbagai wilayah.
Baca juga: Pulang ke Yogyakarta, Pemudik Ini Siapkan Rp 1,5 Juta untuk Biaya Transportasi dari Jakarta
Dengan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah dan regulator, PGN berharap dapat tumbuh bersama dengan industri serta berkontribusi aktif dalam memperluas efek penggunaan gas bumi dalam industri untuk menjaga pertumbuhan ekonomi nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.